Jakarta, Beritasatu.com – Program Langit Biru yang digaungkan PT Pertamina (Persero) kini semakin luas. Setelah Bali dan Jakarta, kini bertambah delapan kota/kabupaten, yang bersiap melaksanakan program tersebut. Delapan wilayah itu adalah Kota Cimahi, Kota Sukabumi, Kabupaten Purwakarta, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Buleleng, Kota Malang, Kota Kediri, dan Kabupaten Kuningan. Pertamina juga akan memperluas program Langit Biru hingga luar Jawa, untuk terus mengedukasi pentingnya bahan bakar Research Octane Number (RON) tinggi yang ramah lingkungan, seperti Pertamax series.
Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan menilai, agar program Langit Biru maksimal, perlu dipetakan wilayah-wilayah yang dari sisi polusi masih cukup tinggi. "Apa yang dilakukan Pertamina dan pemerintah untuk mengajak masyarakat beralih ke BBM RON tinggi sangat tepat," ujar Mamit, saat dihubungi wartawan, Kamis (29/10/2020).
Sejalan dengan itu, kebijakan pembatasan Premium perlu dilakukan karena sudah tidak sesuai dengan perkembangan kendaraan bermotor. Caranya, bisa dengan memberi diskon pada Pertalite maupun Pertamax. Selain itu, pemerintah daerah bisa meminta Pertamina tidak menyalurkan Premium ke wilayahnya jika masyarakatnya siap beralih ke BBM ramah lingkungan.
Mamit menilai saat ini pemerintah seharusnya sudah meniadakan penjualan BBM oktan rendah di Jabodetabek, dan kota besar lain, agar udara lebih sehat. Selain itu, pada daerah berpolusi tinggi. "Peniadaan Premium atau BBM lain yang tidak ramah lingkungan, bukan saja urgen untuk mengurangi polusi, juga menjaga kesehatan masyarakat," kata dia.
Untuk mengimplementasikan hal tersebut, aspek edukasi harus disampaikan terkait manfaat penggunaan BBM beroktan tinggi. "Proses edukasi sudah baik, dan perlu terus digaungkan oleh pemerintah bersama Pertamina agar masyarakat mengerti dan mau beralih ke BBM RON tinggi," tandas dia.
Pengamat otomotif, Jusri Pulubuhu menambahkan, dengan edukasi, secara perlahan publik akan menyadari dampak positif menggunakan BBM RON tinggi. Program Langit Biru bisa terus diperluas.
Adapun untuk kendaraan angkutan, dia yakin pemerintah akan memiliki kebijakan tepat. Pemerintah disarankan tak ragu untuk sepenuhnya menyalurkan BBM RON tinggi. "Pemerintah sebenarnya hanya perlu melakukan setop produk BBM oktan dan cetane rendah. Sudah saatnya masyarakat menggunakan BBM RON tinggi karena memiliki banyak kelebihan, mesin awet, tenaga kendaraan terjaga," ujar Jusri.
Sumber: BeritaSatu.com