Manado, Beritasatu.com - Jika tidak ada kejadian luar biasa, pasangan petahana Olly Dondokambey dan Steven Kandouw sulit dikalahkan pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sulawesi Utara (Sulut) yang akan dilaksanakan 9 Desember mendatang. Dengan modal keteryakinan 65% pemilih, Olly-Steven semakin sulit dibendung.
Hal itu terungkap dari hasil survei KCI dan LSI Network (LSI Denny JA) yang dirilis di Manado, Sulut, Sabtu (31/10/2020). Hasil survei itu memperlihatkan, saat ini 65% masyarakat Sulut sangat yakin Olly-Steven bakal menang. Hanya sebanyak 16,2% masyarakat yang bilang petahana mudah dikalahkan.
"Meski Pasangan CEP-SL (Christiany Eugenia Paruntu-Sehan Salim Landjar, Red) dan VAP-HR (Vonnie Anneke Panambunan-Hendri Runtuwene, Red) memiliki peluang menaikan suara, namun sulit sekali mengejar elektabilitas petahana yang perkasa. Hanya kejadian luar biasa yang bisa menggagalkan kemenangan pasangan petahana Olly-Steven," kata peneliti senior LSI Denny JA, Ikrama Masloman.
Dikatakan, naik dan turun suara kandidat pada sisa waktu sangat bergantung pada pergerakan semua kandidat. "Tersisa 39 Hari menjelang pesta demokrasi terbesar di Sulawesi Utara akan di gelar. Terdapat tiga pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur yang akan berlaga, di mana sekarang mereka sedang berkampanye meyakinkan pemilih. Survei LSI menemukan sejumlah kekuatan petahana pada masa kampanye," ujarnya.
Survei KCI-LSI Network dilakukan secara tatap muka pada 14–21 Oktober 2020 dengan menggunakan 800 responden yang tersebar di seluruh kabupaten dan kota di Sulut. Margin of error survei ini adalah sebesar +/- 3,5 %. Selain survei, LSI Denny JA bertaju "Efek Kampanye dan Lima Kekuatan Petahana di Masa Kampanye" juga menggunakan riset kualitatif untuk memperkuat temuan dan analisis.
"Persepsi 'sulit terkalahkan' terpotret dari segmen gender, agama, dan usia. Pada segmen agama, mayoritas pemilih muslim dan protestan menilai Olly-Steven sulit dikalahkan. Sebanyak 51,2% pemilih Islam menyatakan sulit dikalahkan, 28% menyatakan mudah dikalahkan. Sementara, pada pemilih Protestan mayoritas 71,2% menyatakan petahana sulit dikalahkan dan hanya 11,8% yang menyatakan mudah dikalahkan. Lalu, pemilih beragama Katolik sebanyak 63,6% menyatakan petahana sulit dikalahkan dan 91% menyatakan mudah dikalahkan," jelasnya.
Dari sisi gender, mayoritas perempuan dan kaki-laki juga menilai Olly-Steven sulit dikalahkan. Sebanyak 66,7% pemilih laki-laki menyatakan pasangan itu sulit dikalahkan dan 63,3% pemilih perempuan juga menyatakan sulit dikalahkan. Kemudian, dari sisi pemilih berdasarkan umur, di semua segmen umur mayoritas di atas 60% menyatakan petahana sulit dikalahkan.
Dari segmen etnis, mayoritas suku menyatakan petahana sulit dikalahkan, khususnya di tiga etnis besar. Pemilih berasal dari etnis Minahasa sebesar 72,4% menyatakan petahana sulit dikalahkan dan hanya 9,3% yang menganggap petahana mudah dikalahkan. Lalu, kata Ikrama, 52,6% pemilih dari etnis Bolaang Mongondow menyatakan petahana sulit dikalahkan dan 29,9% menyatakan mudah dikalahkan. Di kalangan pemilih dari etnis Sangir/Sangihe, sebanyak 69,8% menyatakan petahana sulit dikalahkan dan hanya 12,9% yang mengatakanmudah dikalahkan.
Pada segmen pemilih partai, meski terdapat tiga kandidat yang berasal dari berbagai partai, namun pemilih dari PDIP, Partai Golkar, dan Partai Gerindra menyatakan petahana kuat dan sulit dikalahkan. Pemilih PDIP solid menyatakan petahana kuat, di mana 83,2% pemilih dari partai itu menyatakan pasangan ini sulit dikalahkan dan hanya 6,5% yang bilang mudah dikalahkan.
Lalu, sebanyak 47,5% pemilih dari Partai Golkar menyatakan petahana sulit dikalahkan dan yang menyatakan mudah dikalahkan lebih kecil, yaitu 31,3%. Terakhir, pemilih dari Partai Gerindra yang menyatakan petahana kuat dan sulit dikalahkan sebanyak 45,7% dan yag menyatakan mudah dikalahkan sebesar 37,1%.
Ikrama mengatakan, satu bulan masa kampanye, elektabilitas petahana kokoh di atas 60%. Selisih elektabilitas Olly–Steven rata-rata masih di atas 40% dengan lawan mereka.
Dari sisi elektabilitas, Olly–Steven berada di puncak klasemen dengan elektabilitas 64,3% diikuti pasangan CEP-SL pada posisi kedua dengan elektabilitas 22,3%. Kemudian, pada posisi ketiga dengan elektabilitas 10,2% adalah pasangan VAP-HR.
Sumber: BeritaSatu.com