Pemkot Bogor Segera Potong 133 Pohon Rawan Tumbang

Bogor, Beritasatu,com - Dari sekitar 14.000 pohon di Kota Bogor baru 666 pohon yang telah didata dan diberi pengenal dan dari enam ratusan pohon itu, sebanyak 133 pohon berstatus merah atau rawan tumbang.
Kepala Bidang Pertamanan dan PJU Disperumkim Kota Bogor, Febi Darmawan mengatakan, Disperumkim Kota Bogor telah mengidentifikasi kondisi ratusan pohon di Kota Bogor dan tercatat, 133 pohon berstatus merah atau rawan tumbang yang masuk dalam program Kartu Tanda Pohon (KTP).
"Yang sudah ber-KTP ada 666 pohon. Statusnya 20 persen merah atau 133 pohon, 20 persen kuning dan 60 persen hijau. Yang ber-KTP merah kita prioritaskan untuk ditebang," kata Febi, Selasa (3/11/2020).
Kata dia, 666 pohon itu mendapat prioritas identitas karena berada di ruas jalan utama. Sedangkan ribuan lagi berada di pemukiman atau perkebunan. "Tahun 2020 ini kami akan data lagi sekitar 150-an pohon, nantinya kita akan dilebeli pohon itu," tambahnya.
Untuk mengantisipasi pohon tumbang, pihaknya akan melakukan pemangkasan dan pemeriksaan secara rutin di titik-titik rawan. Ia pun mengimbau masyarakat tidak berteduh atau melintas di jalan yang banyak pohon besar ketika cuaca hujan atau angin kencang.
Febi memerinci, untuk kawasan pohon di Kota Bogor yang ber-KTP merah ada di empat kecamatan. Yakni Kecamatan Bogor Selatan di Kelurahan Lawang Gintung dan Batu Tulis.
Kemudian, di Kecamatan Tanahsareal yakni di Jalan Ahmad Yani. Sementara di Kecamatan Bogor Tengah dan Utara, ada di Jalan Pajajaran. "Jadi kami imbau kepada masyarakat untuk berhati-hati saat melintas kawasan yang terdapat pohon-pohon besar saat hujan dan juga angin kencang," kata Febi.
Masih kata dia, sejumlah pohon yang keropos terjadi akibat terserang hama, serta akibat ulah tangan manusia. Pihaknya meminta kepada masyarakat agar tetap menjaga pohon demi keselamatan bersama, baik itu pohon kecil maupun yang besar. "Jangan ada lagi warga yang membakar sampah dibawah pohon dan memaku atau menyakiti pohon," tambahnya.
Sumber: BeritaSatu.com
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI
Bursa Eropa Anjlok karena Imbal Hasil Obligasi AS ke Level Tertinggi dalam 16 Tahun
4
B-FILES


ASEAN di Tengah Pemburuan Semikonduktor Global
Lili Yan Ing
Perlukah Presiden/Kepala Negara Dihormati?
Guntur Soekarno
Urgensi Mitigasi Risiko Penyelenggara Pemilu 2024
Zaenal Abidin