Palembang, Beritasatu.com - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kempora) bersama Universitas Sriwijaya (Unsri) telah menandatangani perjanjian kerja sama untuk integrasi Politeknik Olahraga Indonesia (POI) ke Unsri di Gedung Fakultas Hukum Unsri, Palembang, Selasa (3/11/2020).
Sesmenpora Gatot S Dewa Broto mengaku lega karena penantian panjang mahasiswa POI akhirnya mendapat jawaban pasti.
"Kami atas nama Kempora RI mengucapkan terima kasih kepada Pak Rektor Unsri dan seluruh jajarannya yang telah menyelamatkan POI ini. Kepada adik-adik mahasiswa POI, kami ucapkan selamat untuk kembali ke kampus," kata Sesmenpora.
"Selama ini, kami memang melalui proses yang panjang. Proses itu harus dilalui jangan sampai justru menimbulkan masalah di kemudian hari," tambahnya.
Dirinya menuturkan, keputusan ini tidak akan terlaksana jika tidak ada kebijakan dari Menpora Zainudin Amali yang peduli terhadap permasalahan POI ini. Terkait dukungan anggaran, Kempora juga tidak ingin lepas tanggung jawab. Meski tidak diperbolehkan menjadi penanggung jawab POI, Kempora akan tetap mendukung beberapa anggaran yang dibutuhkan.
"Saat era transisi, kami tetap bertanggung jawab. Anggarannya untuk tahun anggaran ini sekitar Rp 3 miliar lebih dan hingga tujuh semester selanjutnya, kami tetap bertanggung jawab," jelas Gatot S Dewa Broto.
"Yang jelas terkait anggaran, kami tidak ingin membebani pihak Unsri. Bisa jadi juga 50:50 dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud)," tambahnya.
Sesmenpora juga berharap mahasiswa POI mendapatkan pengajaran berdasarkan konsep sports science dan sports industry.
Rektor Unsri Prof Annis Saggaff menyambut baik rencana Kempora untuk mengadakan POI. Namun, karena UU No 12 Tahun 2012 tentang Perguruan Tinggi yang mengatakan seluruh pendidikan berada di bawah Kemdikbud dan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemristek), maka POI harus dikembalikan ke perguruan tinggi terdekat.
"Rencana Kempora bagus. Tetapi, karena UU, maka harus dikembalikan ke perguruan tinggi terdekat. Ke mana saja bisa sebenarnya, tapi Kempora lebih condong ke Unsri karena mereka sudah lama di Palembang," tuturnya.
"Jadi, tempatnya tetap di Jakabaring. Dosen kita yang kesana, dan sudah dipaketkan 6-7 semester selesai dengan gelar S1. Karena ada beberapa mata kuliah diakuisisi sehingga tiga tahun selesai. Anggaran dari Unsri ada, Dirjen Dikti juga ada. Penginapan, makan, dosen, fasilitas Jakabaring dan sebagainya dari Kempora. Jadi, saya tak mau juga dilepas," ungkap Annis.
Mahasiswa POI Annisa Reswaya dari Program Studi Kepelatihan Olahraga mengaku senang dengan adanya integrasi POI ke Unsri.
"Integrasi ini bagus karena Unsri sendiri akreditasinya sudah bagus daripada kita berdiri sendiri. Kami minta maaf juga kalau terlalu menuntut Kempora. Semoga nanti olahraga kita bisa mengarah kuat ke sport industry. Terima kasih banyak kepada Kempora yang sudah memperjuangkan masa depan kita eks POI ini," tuturnya.
Sumber: BeritaSatu.com