Yogyakarta, Beritasatu.com - Gempa vulkanik dangkal yang bersumber dari pergerakan magma Gunung Merapi, terdeteksi 10 kali terjadi dalam enam jam terakhir, dengan amplitudo 40-75 mm, dan durasi 15-48 detik.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mencatat aktivitas Gunung Merapi hari ini, Senin (9/11/2020) mengalami peningkatan dibandingkan sebelumnya.
Kepala BPPTKG, Hanik Humaida, Gunung Merapi sempat mengalami guguran dengan jarak luncur 3.000 meter mengarah ke barat pada Minggu, (8/11/2020) sekitar pukul 12.50 WIB. Meski ada guguran, menurut Hanik, tidak disertai munculnya awan panas atau wedhus gembel.
"Guguran yang terjadi itu adalah fenomena yang biasa Gunung Merapi aktif. Guguran tadi tidak disertai dengan kejadian awan panas," kata Hanik.
Berdasar hasil pengamatan BPPTKG. Periode pengamatan Senin, (9/11/2020) pukul 00:00-06:00 WIB, laju rata-rata deformasi atau penggembungan tubuh Gunung Merapi yang teramati melalui electronic distance measurement (EDM) Babadan adalah sebesar 12 centimeter perhari.
Sedangkan secara kegempaan, terjadi 71 gempa guguran, 2 gempa low frequency, 351 gempa hybrid/fase banyak, 31 gempa vulkanik dangkal, 1 gempa tektonik, dan 88 gempa hembusan. Secara visual, asap berwarna putih, intensitas tebal dengan ketinggian 20-150 m di atas puncak.
Dengan status Siaga (level III) tersebut, BPPTKG menyimpulkan prakiraan daerah bahaya meliputi Kabupaten Sleman, DIY, di Kecamatan Cangkringan; Desa Glagaharjo (Dusun Kalitengah Lor), Desa Kepuharjo (Dusun Kaliadem), dan Desa Umbulharjo (Dusun Palemsari).
Selanjutnya, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, di Kecamatan Dukun; Desa Ngargomulyo (Dusun Batur Ngisor, Gemer, Ngandong, Karanganyar); Desa Krinjing (Dusun Trayem, Pugeran, Trono); dan Desa Paten (Babadan 1, Babadan 2).
Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah di Kecamatan Selo; Desa Tlogolele (Dusun Stabelan, Takeran, Belang); Desa Klakah (Dusun Sumber, Bakalan, Bangunsari, Klakah Nduwur); dan Desa Jrakah (Dusun Jarak, Sepi).
Selain itu, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah di Kecamatan Kemalang; Desa Tegal Mulyo (Dusun Pajekan, Canguk, Sumur); Desa Sidorejo (Dusun Petung, Kembangan, Deles); dan Desa Balerante (Dusun Sambungrejo, Ngipiksari, Gondang).
Hanik menambahkan, penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam kawasan rawan bencana (KRB) III direkomendasikan untuk dihentikan.
Sumber: BeritaSatu.com