Medan, Beritasatu.com - Meski sudah keluar dari zona merah ke zona oranye Covid-19, Pemerintah Provinsi (Pemprov Sumut) belum mengizinkan sekolah untuk melaksanakan proses belajar tatap muka antara guru dengan murid di sekolah.
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi mengatakan, zona orange di Sumut tidak bisa dijadikan patokan untuk membuka sekolah untuk belajar secara tatap muka. Hal ini karena potensi penyebaran virus corona di tengah pandemi ini masih rentan terjadi di daerah itu.
"Saya belum bisa mengizinkan sekolah dibuka berdasarkan patokan zona. Sebab, resiko penularan yang menimpa anak - anak kita masih berpotensi terjadi," ujar Edy Rahmayadi, Selasa (10/11/2020).
Untuk di Sumut, total jumlah seluruh sekolah sebanyak 17.146 sekolah. Jumlah ini dengan perincian tingkatan sekolah dasar (SD) sebanyak 10.779 sekolah, SMP berjumlah 3.747 sekolah, SMA sebanyak 1.617 sekolah dan SMK 1.003.
Mantan Pangkostrad ini mengaku tidak akan mau terburu - buru untuk membuka sekokah agar guru dengan murid bisa melaksanakan belajar tatap muka. Gubernur Edy tidak mau mengorbankan kesehatan pelajar.
Untuk membuka sekolah, sambung Edy, Pemprov Sumut akan terlebih dahulu berdiskusi dengan kalangan tokoh intelektual, tokoh adat, tokoh agama, pakar ahli kesehatan dan ahli psikologi anak.
"Rencananya, awal Januari 2021 ini kita akan mengajak semua pihak ini untuk berdiskusi. Saran dan masukan dari diskusi itu akan menjadi pertimbangan kami untuk membika sekolah di Sumut," katanya.
Mantan Panglima Kodam I Bukit Barisan ini menambahkan, kunci utama untuk mempercepat proses belajar tatap muka di sekolah adalah masyarakat disiplin menerapkan protokol kesehatan di tengah pandemi ini.
"Maskerku demi keselamatanmu dan maskermu untuk keselamatanku. Kita semua harus memiliki kesadaran bersama untuk saling melindungi. Gunakan masker, mencuci tangan pakai sabun, menjaga jarak dan tidak kerumunan," sebutnya. [155]
Sumber: BeritaSatu.com