Jakarta, Beritasatu.com - Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo menjadi sorotan masyarakat Indonesia, setelah terjadinya kerumunan besar masyarakat di acara yang diselenggarakan ormas FPI, Rizieq Syihab, di Petamburan Tanah Abang, Jakarta Pusat, akhir pekan lalu.
Doni yang kini memimpin Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dituduh memberikan dukungan terhadap terselenggaranya acara itu dengan membagi-bagikan masker. Namun, Doni menegaskan, apa yang dilakukan timnya di acara Rizieq Syihab bukanlah sebuah bentuk dukungan.
Menurutnya, sejak awal pemerintah tidak mengizinkan Rizieq Syihab menyelenggarakan acara pernikahan putrinya secara besar-besaran. Doni juga menyatakan, dia sama sekali tak peduli dengan acara itu. Yang dipedulikannya adalah keselamatan nyawa rakyat Indonesia yang hadir di tempat itu.
"Ini semata-mata demi memberikan perlindungan terbaik kepada bangsa kita. 'Solus Populi Suprema Lex', keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi," kata Doni dalam siaran pers yang diterima Beritasatu, Senin (16/11/2020).
Doni mengapresiasi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang telah menjatuhkan denda Rp 50 juta kepada Rizieq. Ia pun mengajak semua pihak untuk membangun kesadaran kolektif dalam disiplin melaksanakan protokol kesehatan, yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan.
"Gubernur DKI telah mengambil langkah tegas dan terukur dalam menindak pelanggaran terkait kerumanan massa di tengah masih mewabahnya pandemi Covid-19," kata Doni.
Satuan Polisi Pamong Praja Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menjatuhkan sanksi kepada Rizieq berupa denda sebesar Rp 50 juta terkait acara yang digelar keluarga Rizieq pada Sabtu (14/11/2020).
Gelaran acara tersebut menimbulkan kerumunan massa dalam jumlah besar, yang menurut klaim pihak penyelenggara, mencapai 10.000 ribu orang.
Doni juga meminta masyarakat menghargai jerih payah tenaga kesehatan dan satgas yang sudah bertugas menangani Covid-19.
"Kita semua butuh waktu untuk temu keluarga, tapi karena kasus makin banyak tidak mungkin kami mementingkan keluarga dibandingkan masyarakat," kata dia.
Sumber: BeritaSatu.com