Tapanuli Tengah, Beritasatu.com - Josua Hutagalung (33), pemilik batu meteor di Dusun Sitahan Barat, Desa Satahi Mauli, Kecamatan Kolang, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sabtu (1/8/2020) membantah telah menjual batu meteor seharga Rp 26 miliar. Sebelumnya batu yang disebut-sebut meteor itu jatuh menimpa di atap rumahnya.
Pembuat peti mati ini mengaku terkejut atas pemberitaan media yang sudah mengganggu ketenangan dan kenyamanan keluarganya. Apalagi menyebutkan dirinya sudah menjadi miliuner setelah batu meteor itu dibeli kolektor asal Amerika, Jared Collins. "Memang benar bahwa batu meteor itu sudah dijual kepada Jared Collins. Namun, harganya bukan Rp 26 miliar, melainkan saya jual Rp 200 juta. Atap seng rumah saya yang rusak akibat meteor itu juga dibeli seharga Rp 14 juta," ujar Josua, Kamis (19/11/2020).
Ayah tiga anak ini mengatakan, batu meteor yang menimpa rumahnya, memiliki berat 1,8 kilogram (kg). Setelah kejadian itu, dia mem-posting peristiwa langka ini ke media sosial (medsos). Postingan ini akhirnya membawa kehebohan. Termasuk Jared Collins yang menghubunginya.
"Jared Collins adalah orang yang pernah menawarkan batu sebesar Rp 200 juta. Setelah saya pikir-pikir, dan melihat orang asing itu mendatangi rumah di Dusun Sitahan Barat, saya akhirnya menjualnya," kata Josua.
Menurutnya, atap seng rumah yang bolong akibat dihantam batu meteor juga dibeli Jared seharga Rp 14 juta. Jared membeli batu meteor dan seng yang bolong secara kontan.
"Uang hasil penjualan batu meteor itu dibagi-bagikan kepada keluarga, anak yatim dan warga yang tinggal di Dusun Sitahan Barat dan Dusun Aek Nabali. Sebagian uang itu saya sumbangkan untuk pembangunan gereja. Selebihnya, saya pergunakan untuk merenovasi rumah peninggalan orangtua," jelasnya.
Meski batu meteor itu menghasilkan uang cukup banyak, Josua menyebutkan kehidupan keluarganya masih seperti dulu, tidak kaya mendadak. Kehidupan keluarganya tidak berubah, dan dia masih tetap menekuni profesinya sebagai pembuat peti mati dan bertani.
Seperti diketahui, masyarakat di Kabupaten Tapanuli Tengah dihebohkan dengan penemuan batu misterius berwarna hitam yang dikabarkan jatuh dari langit. Batu yang bentuknya tidak beraturan itu disebutkan memiliki berat sekitar 1,8 kg.
Sumber: BeritaSatu.com