Medan, Beritasatu.com - Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut), jauh tertinggal dari kota besar lain dan mempunyai banyak masalah, merupakan bukti dari kegagalan pemimpin sebelumnya. Dengan begitu, pemimpin yang berpengalaman bukan sebagai patokan untuk bisa memajukan Kota Medan.
Demikian kesimpulan dari diskusi Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta dan Wakil Ketua Umum Fahri Hamzah bersama calon Wali Kota Medan, Bobby Nasution di Studio Kolaborasi Medan Berkah di Medan, Sumut, Kamis (19/11/2020).
Anis menepis anggapan pihak tertentu yang menyebutkan Bobby Nasution merupakan orang tidak berpengalaman. Padahal, masalah di Medan saat ini bukankah akibat kegagalan orang yang berpengalaman.
“Pengalaman itu bisa didapat segera dengan sistematika kerja, proses pembelajaran, kemampuan belajar cepat. Harus itu kita ubah kultur birokrasi untuk mempercepat kemajuan. Di Indonesia ada 11 kota penduduknya di atas satu juta. Medan harus punya infrastruktur standar internasional,” ujar Anis.
Sementara itu, Fahri mengungkapkan, misi membenahi birokrasi Bobby Nasution adalah keniscayaan yang layak diapresiasi.
“Yang mau kita bangun adalah public good, infrastruktur fisik dan non fisik. Nah birokrasi itu kata kunci. Benar cara berpikir Bobby perbaiki birokrasi dulu baru fisik pembangunan lancar. Jadi misi Bobby Nasution sudah sangat tepat,” kata Fahri.
Anis maupun Fahri menyatakan sepakat bahwa kedekatan Bobby Nasution dengan pusat akan turut memuluskan pembangunan di Medan.
“Infrastruktur kota tak bisa hanya dibangun pemkot, bahkan pemprov, perlu bekap dari pusat, dan di tangan Bobby tentu ada akses yang luas,” kata Anis.
Sementara itu, Bobby menjelaskan kolaborasi itu sangat penting. Sebab, Bobby sering bertemu dengan banyak komunitas masyarakat, baik yang profesional hingga awam, bahwa Kota Medan bisa dibangun dengan cara gotong royong, bersama-sama.
“Kolaborasi itu dengan menerima, mendengar, minta saran dari banyak pihak. Target utama sistem birokrasi kita benahi. Dan sebagai legitimasi pemimpin itu harus capai kolaborasi dengan pemerintah lainnya bahkan dengan masyarakat. Kita bisa didengar masyarakat dan bisa juga didengar stakeholder di pusat,” kata Bobby.
Sumber: BeritaSatu.com