Jakarta, Beritasatu.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui bahwa pendistribusian vaksin Covid-19 ke 34 provinsi di Indonesia tidak mudah. Karena itu, pemerintah terus melakukan simulasi-simulasi vaksinasi di beberapa tempat.
“Kita telah melakukan simulasi-simulasi di beberapa tempat, tapi ini juga tidak mudah, karena mendistribusikan ke 34 provinsi, 514 kabupaten/kota memerlukan sarana dan prasana yang tidak sedikit,” kata Jokowi dalam acara Penyerahan DIPA dan Buku Daftar Alokasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa tahun 2021 di Istana Negara, Komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (25/11/2020).
Paling tidak alat yang dibutuhkan dalam mendistribusikan vaksin Covid-19 adalah cold chain atau tempat pendingin untuk penyimpanan vaksin tersebut. “Karena vaksin ini perlu kedinginan (suhu) tertentu. Jadi perjalanan ke 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota memerlukan kehati-hatian,” ujar Jokowi.
Meski pandemi belum berakhir, kata Jokowi, tetapi pemerintah sudah melakukan langkah maju dengan rencana pelaksanaan vaksinasi. Diharapkan vaksin Covid-19 akan datang ke Indonesia pada akhir November atau awal Desember.
“Tapi itu tidak bisa langsung disuntikkan, masih menunggu langkah-langkah kaidan-kaidan scientific, data-data science yang diperlukan untuk mendapatkan emergency use authorization dari BPOM. Jadi meski vaksin datang, kita harus tunggu tahapan di BPOM. Kalau enggak, di akhir 2020 atau bulan Januari 2021, vaksinasi bisa kita lakukan,” terang Jokowi.
Presiden mengharapkan, setelah vaksinasi dilakukan, pemulihan kesehatan dan rasa aman masyarakat dapat memicu kegiatan ekonomi. Tidak hanya itu, masyarakat juga bisa bergerak untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, yang diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja sebanyak-banyaknya.
Sumber: BeritaSatu.com