Jakarta, Beritasatu.com - Melalui pelaksanaan Pilkada Serentak 2020, Kementerian Dalam Negeri (Kemdagri) mendorong seluruh pihak menjadi agen pencegahan penyebaran Covid-19.
"Kami di Kemdagri sebenarnya mempunyai satu spirit bagaimana penyelenggaraan Pilkada 2020 ini menjadi momentum untuk memobilisasi masyarakat, untuk memobilisasi mesin-mesin politik dan memobilisasi mesin-mesin pemerintahan untuk menjadi agen-agen perlawanan penyebaran Covid-19, dan tentu ini tidak hanya di tingkat pusat saja, tentu ini harus bersama-sama di pusat dan di daerah," kata Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Kemdagri Benni Irwan dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (24/11/2020).
Menurut Benni, keselamatan dan kesehatan masyarakat menjadi pemikiran yang utama bagi pemerintah di tengah pandemi ini. Untuk itu, Kemdagri terus mendorong agar tahapan kampanye Pilkada digelar dengan memerhatikan protokol kesehatan dan berbasis internet untuk mencegah kerumunan massa.
Kemdagri maupun seluruh pihak penyelenggara, lanjut Benni, juga mensosialisasikan kebijakan-kebijakan melalui media daring.
"Informasi-informasi terkait Pilkada yang berbasis protokol kesehatan ini juga disampaikan melalui media yang sangat-sangat membantu. Kita menggunakan media televisi, radio, koran, majalah, media online, media sosial (dan) yang juga tidak kalah pentingnya yaitu rapat-rapat virtual," ujarnya.
Dalam Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 11 Tahun 2020 Pasal 47, lanjut Benni, juga sudah diatur tentang bagaimana iklan kampanye dimanfaatkan.
Lebih lanjut, Kemdagri mengapresiasi pasangan calon (paslon) yang sudah memanfaatkan media massa dan daring untuk berkampanye. Berdasarkan data Kemdagri, dari 741 paslon yang terdaftar, 686 paslon mendaftarkan akun meda sosialnya.
Benni menambahkan, kampanye melalui media daring juga memiliki banyak keunggulan di masa pandemi.
"Aman karena ini potensi mengurangi pertemuan langsung. Murah juga jika dibanding dengan kampanye-kampanye konvensional, dan dapat diikuti jejak digitalnya, seperti apa sebenarnya janji-janji yang disampaikan oleh paslon pada masa kampanye yang nanti bisa ditagihkan pada saat mereka terpilih," katanya.
Benni juga meminta dukungan dari semua pihak agar target partisipasi Pilkada 2020 bisa mencapai target 77,5%.
"Mudah-mudahan dengan ini target 77,5% partisipasi masyarakat pada Pilkada dapat kita capai. Untuk itu kita perlu menyakinkan masyarakat dengan pemanfaatan media bahwa setiap tahapan Pilkada 2020 dilaksanakan dengan mengikuti protokol kesehatan," kata Benni.
Sumber: BeritaSatu.com