Jakarta, Beritasatu.com - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengutuk aksi teror terhadap Gereja Pos Pelayanan dan jemaatnya, di Dusun 5 Lewonu, Desa Lemban Tongoa, Palopo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.
"Sungguh tindakan yang biadab dan tidak berperikemanusiaan. Aparat keamanan harus segera mengusut kasus ini dan menemukan pelakunya," kata Juru Bicara DPP PSI, Nanang Priyo Utomo, dalam keterangannya, Sabtu (28/11/2020).
PSI, kata Nanang, juga meminta semua pihak untuk tenang dan tidak reaktif menanggapi tindakan biadab tersebut. Dia mendorong agar menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus ini ke aparat hukum.
"Serahkan ke aparat hukum. Kita percaya pelaku akan diganjar hukuman seadil-adilnya atas perbuatan keji mereka," tandas Nanang yang merupakan alumni Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) itu.
Pada teror Jumat 27 November tersebut, Gereja Pos Pelayanan Lewonu, Lemban Tongoa dibakar habis. Selain itu, 6 rumah jemaat dibakar. Sementara, 4 anggota jemaat dibunuh dengan cara yang sangat biadab.
Sebanyak 150 kepala keluarga di Desa Lemban Tongoa juga diberitakan mengungsi pasca tindakan teror tersebut.
Berdasarkan keterangan lima saksi yang diinterogasi oleh polisi, pelaku tindakan teror tersebut berjumlah kurang lebih 10 orang dan tiga di antaranya membawa senjata.
Setelah diperlihatkan foto DPO teroris, para saksi meyakini bahwa pelaku adalah jaringan teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) dari kelompok Ali Ahmad alias Ali Kalora.
Aparat gabungan TNI-Polri pun terus melakukan pengejaran terhadap kelompok teroris ini.
Sumber: BeritaSatu.com