Jakarta, Beritasatu.com - Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra mengecam keras pembantaian terhadap satu keluarga di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, yang dilakukan oleh anggota Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kolara.
Apapun alasannya, menurut Yusril, pembunuhan yang dilakukan anggota MIT sangat melukai hati umat semua agama. Umat Islam tercoreng mukanya, karena ada orang-orang yang mengatas-namakan Islam membunuh orang lain.
Sementara umat agama lain tersinggung perasaannya oleh perbuatan yang seolah-olah didasarkan kepada ajaran Islam. Padahal, Islam mengajarkan kedamaian dan perlindungan terhadap nyawa sesama manusia.
Saat ini, Yusril pun mendukung penuh langkah tegas Polri dan TNI untuk menangkap seluruh anggota MIT yang telah menyebarkan teror dan mengganggu bukan saja kerukunan umat beragama, tetapi juga keutuhan bangsa dan negara.
"Mereka yang ditangkap harus diadili karena hukum wajib kita tegakkan," kata Yusril, di Jakarta, di Jakarta, Senin (30/11/2020).
Mantan Menteri Kehakiman dan HAM di awal Reformasi tahun 1999 itu juga mengaku sangat prihatin dengan situasi yang terjadi di Sulawesi Tengah.
"Saya salah seorang yang ikut menangani penghentian konflik di Ambon dan Poso saat itu, berharap betul agar konflik tidak akan terulang untuk selama-lamanya," ucapnya.
Dirinya mengingatkan, pembunuhan satu keluarga di Sigi ini kalau tidak ditangani hati-hati, berpotensi meluas kemana-mana. Karena itu, Ketua Umum PBB mendesak agar Polri bersama dengan TNI dan masyarakat setempat segera mengamankan wilayah tersebut.
Kepada Umat Islam, Yusril menyerukan untuk sabar menahan diri dalam menghadapi situasi kurang menyenangkan di Kabupaten Sigi. Umat Islam harus lebih didorong ke posisi moderat, bukan berada di posisi ekstrem.
Umat Islam, menurut Yusril, juga wajib menjadikan dirinya sebagai ummatan wasatan yaitu umat yang moderat dan berada di tengah dalam berbagai konflik yang terjadi dalam masyarakat.
Sumber: BeritaSatu.com