Jakarta, Beritasatu.com – Mayoritas publik ingin agar pasangan petahana Irianto Lambrie dan Irwan Sabri kembali memimpin Kalimantan Utara (Kaltara) untuk lima tahun ke depan. Publik menilai Irianto-Irwan berhasil memimpin Kaltara selama ini.
Hal itu tergambar dari hasil survei LSI Denny JA yang dirilis di Tarakan, Kaltaran, Rabu (2/12/2020). Hasil survei bertema “Persepsi Keberhasilan Kinerja Petahana dan Peluang para Kandidat Menjelang Pilkada Kaltara 2020.
“Survei LSI menunjukkan bahwa di atas 60% publik Kaltara memiliki persepsi Irianto Lambrie berhasil memimpin selama 5 tahun terakhir sebagai gubernur dan 51,5% masyarakat Kaltara menginginkan Irianto-Irwan kembali terpilih menjadi gubernur dan wakil gubernur Kaltara,” kata peneliti LSI Denny JA, Fajar Moestar. Pilkada Kaltara yang akan dilaksanakan 9 Desember mendatang diikuti oleh tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur.
Survei LSI dilakukan secara tatap muka pada 18-25 November 2020, menggunakan 800 responden yang tersebar di seluruh kabupaten di Kaltara, dengan margin of error +/- 3,5%. Selain survei, KCI-LSI Denny JA juga menggunakan riset kualitatif untuk memperkuat temuan dan analisis.
“Dari segmen agama, baik pemilih muslim dan protestan, Irianto Lambrie dinilai berhasil memimpin selama 5 tahun terakhir dengan rata-rata di atas 55% pemilih pada segmen ini memilik persepsi Irianto berhasil,” jelasnya.
Kedua, pada segmen usia, baik pemilih milenial hingga pemilih lansia menilai Irianto berhasil memimpin Kaltara, rata-rata di atas 50% di semua kategori usia. Ketiga, pada segmen tingkat pendidikan, baik dari masyarakat berpendidikan rendah hingga tinggi, menilai Irianto berhasil memimpin Kaltara, semakin tinggi tingkat pendidikanya semakin tinggi pula tingkat persepsi keberhasilannya.
Keempat, pada segmen profesi persepsi keberhasilan Irianto juga unggul pada setiap kategori profesi, rata-rata diatas 55%. Kelima, pada segmen partai politik, di mana mayoritas konstituen parpol juga memilik persepsi akan keberhasilan Irianto Lambrie dalam memimpin Kaltara.
Fajar menjabarkan sejumlah yang membuat petahana masih unggul. Pertama, tingkat popularitas dan akseptabilitas Irianto Lambrie sudah berada di puncak. Sebanyak 92,8% masyarakat Kaltara mengetahui dan 67,1% masyarakat menyukai IriantoLambrie.
Kedua, pada kategori personalitas, Irianto Lambrie juga unggul di lima aspek personalitas persepsi, yakni pintar, jujur, tegas, berwibawa, dan menyenangkan. Ketiga, tingkat kepuasan akan kinerja Irianto sebagai gubernur juga di atas 60%.
Keempat, dari 25,4% masyarakat yang menonton debat cagub dan wagub, sebesar 34,2% menilai Irianto-Irwan mengungguli debat tersebut.
Namun, dengan sisa waktu 7 hari menjelang hari pemilihan, dinamika dukungan masih mungkin terjadi. KCI-LSI Denny JA menemukan bahwa ada empat faktor yang bisa mengubah dukungan menjelang hari H.
“Empat faktor tersebut adalah tingkat partisipasi dan golput. Pada hari pemilihan, kandidat yang paling mampu mendatangkan pemilihnya ke TPS akan diuntungkan dan berpeluang meraih suara maksimal. Jika pada hari H ada partisipasi dan golput yang tidak proporsional maka bisa mengubah dukungan,” ujarnya.
Faktor lain, petahana melakukan blunder. Dukungan petahana saat ini masih perkasa, namun jika ada blunder politik atau tsunami politik tertentu maka bisa memengaruhi dukungan terhadap pasangan tersebut.
Terakhir, ada mobilisasi mahadahsyat oleh kompetitor. Pada sisa hari menjelang hari H, hanya mobilisasi dengan berbagai bentuk yang mampu mengubah dukungan. Jika kondisi semua calon sama, maka kondisi elektabilitas hari inisulit berubah.
Selain itu, LSI Denny JA juga melihat pentingnya perebutan swing woters. Bila salah satu paslon bisa memanfaatkan segmen ini, maka mereka akan diuntungkan dan juga dapat mengubah peta dukungan pada hari H.
Sumber: BeritaSatu.com