Jakarta, Beritasatu.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, kerja keras pemerintah bersama dengan masyarakat, dan dukungan semua pemangku kepentingan selama sembilan bulan dalam penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi, sudah menampakkan hasil positif.
Mulai dari menangani masalah kesehatan dan ekonomi secara bersamaan. Kemudian, menjaga keseimbangan antara rem dan gas, menghambat penyebaran Covid-19, membantu masyarakat yang sakit agar segera sembuh, hingga membantu masyarakat agar tetap produktif dan bertahan di tengah krisis.
“Sembilan bulan kita bekerja keras dalam mengatasi dampak pandemi. Kerja keras tersebut mulai menampakkan hasil. Sinyal positif sudah kita lihat, alhamdulillah laporan yang saya terima per hari ini kasus aktif Covid-19 di Indonesia lebih rendah dari rata-rata dunia. Indonesia memiliki kasus aktif sebesar 12,72 persen, sedangkan rata-rata dunia 28,04 persen,” kata Jokowi saat memberikan sambutan di acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia secara virtual, Kamis (3/12/2020).
Begitu juga dengan tingkat kesembuhan juga makin membaik, mencapai angka 84,02 persen. Lebih baik dari angka kesembuhan rata-rata dunia sebesar 69,56 persen.
Tidak hanya itu, kata Jokowi, sinyal positif perekonomian juga makin jelas. Kerja keras pemerintah bersama semua pemangku kepentingan mulai menampakkan hasil. Pada triwulan kedua 2020, ekonomi nasional terkontraksi minus 5,32 persen, kemudian pada triwulan ketiga 2020 perekonomian nasional terkontraksi minus 3,49 persen.
“Artinya telah melewati titik terendahnya, titik balik menuju membaik. Tren positif membaik, dan dengan momentum ini saya yakin kita akan bergerak lagi ke arah positif di triwulan keempat dan seterusnya,” ujar Jokowi.
Sejalan dengan itu, Jokowi mengungkapkan, industri pengolahan yang merupakan kontributor terbesar produk domestic bruto (PDB) juga menunjukkan perbaikan pada Oktober 2020.
Perbaikan didukung oleh peningkatan impor bahan baku dan barang modal pada Oktober 2020. Neraca perdagangan yang mengalami surplus US$ 8 miliar di triwulan ketiga 2020 turut mendukung ketahanan sektor eksternal.
Selanjutnya, dari sisi pasar modal dan keuangan, kinerja IHSG dan nilai tukar rupiah menunjukkan peningkatan hingga mencapai level masing-masing IHSG di 5.522 dan kurs rupiah ke dolar AS mencapai Rp 14.050 per 17 November 2020.
“Perbaikan kinerja IHSG terdorong oleh peningkatan indeks saham sektoral. Sektor industri dasar mengalami pemulihan indeks saham terbesar sejak penurunan tajam di 24 Maret 2020 lalu,” terang Jokowi.
Sumber: BeritaSatu.com