Lampung, Beritasatu.com - Dirjen Dikti Kemdikbud, Prof Nizam MSc, meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 1 Megawatt-peak (MWp) kolaborasi antara Institut Teknologi Sumatera (Itera) , PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, dan PT Surya Utama Nuansa (Sun Energy), di Lampung, Kamis (7/1/2021).
PLTS yang dibangun di lahan terbuka seluas 1 hektare (Ha) milik Itera tersebut menjadi laboratorium PLTS On-Grid Ground Mounted pertama dan terbesar di antara universitas lainnya di Indonesia.
"Pemerintah akan selalu mendorong perguruan tinggi untuk selalu melakukan inovasi dan terobosan oleh institusi pendikan dalam memajukan mutu pendidikan dan kualitas lulusan yang bisa diandalkan oleh sektor usaha dan masyarakat ketika mereka lulus dari perguruan tinggi,” ujar Prof Nizam.
Menurut Prof Nizam, Itera berhasil membangun sinergisitas dan kolaborasi antara kampus, pemerintah, BUMN dan swasta dalam pengembangan energi terbarukan, khususnya pemanfaatan cahaya matahari yang diubah menjadi energi yang ramah lingkungan dan sangat ekonomis.
"Untuk itu, mahasiswa Itera harus memanfaatkan laboratorium PLTS ini untuk menerapkan teori dan praktek dalam pengembangan energi ramah lingkungan,” tegasnya.
Sementara, Rektor Itera, Prof Ofyar Z Tamin MSc menyampaikan, keberadaan PLTS 1 MWp menjadi kebanggaan tersendiri bagi Itera dalam pengembangan energi baru dan terbarukan sehingga mampu menjadi kampus yang mandiri energi.
"Atas capaian ini, Itera menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh pihak yang mendukung pembangunan laboratorium PLTS Itera, utamanya kepada PT Wijaya Karya Energi dan Sun Energy. Semoga, hal ini dapat menginspirasi perguruan tinggi dan pihak-pihak lain dalam pengembangan energi terbarukan di Indonesia,” tandasnya.
Head of Sales Sun Energy, Dony Safrudin menambahkan, keberadaan energi baru terbarukan (EBT) adalah masa depan energi Indonesia.
"Biasanya instalasi sistem panel surya on-grid dilakukan di atas atap. Uniknya, PLTS Itera ini dibangun dengan memanfaatkan lahan terbuka yang ada di lingkungan kampus. Ini merupakan PLTS On-Grid Ground Mounted pertama dan terbesar di antara seluruh universitas di Indonesia,” jelasnya.
Menurut Dony, pembangunan PLTS ini tidak memerlukan investasi dari pihak universitas, karena SUN Energy yang menyediakan seluruh biaya, mulai dari keperluan teknis seperti desain konstruksi, pembelian panel, hingga instalasi. Itera cukup membayar penggunaan energi yang digunakan, konsepnya sama seperti pembayaran listrik bulanan.
"Opsi untuk memiliki PLTS tanpa harus mengeluarkan modal investasi, perlu disadari oleh Universitas lainnya untuk segera beralih menggunakan sumber energi surya. Pihak kampus akan segera mendapatkan energi efisiensi di bulan pertama yang bermanfaat bagi kampus itu sendiri, serta pengembangan ilmu pengetahuan ke depanya,” tegasnya.
Sumber: BeritaSatu.com