Bengkulu, Beritasatu.com - Menyikapi kasus Covid-19 di Bengkulu yang terus meningkat, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Yunus Bengkulu, menambah kapasitas tempat tidur di ruang isolasi dan ICU.
"Awal Januari ini, RSUD Yunus Bengkulu, telah menambah sebanyak 19 unit tempat tidur di ruang isolasi dan ICU guna mengantisipasi peningkatkan kasus Covid-19 di daerah ini," kata Direktur RSUD Yunus Bengkulu, Zulkip Maulub Ritonga, di Bengkulu, Sabtu (16/1/2021).
Menurut Zulkip, dengan penambahan sebanyak 19 unit tempat tidur tersebut, maka jumlah tempat tidur di ruang isolasi dan ICU RSUD Yunus Bengkulu menjadi 40 tempat tidur, dari sebelumnya 21 tempat tidur.
Dia mengungkapkan, selain mempertimbangkan peningkatan kasus Covid-19 di Bengkulu, pihak RSUD Yunus melakukan penambahan tempat tidur sesuai imbauan Menteri Kesehatan (Kemkes) agar rumah sakit rujukan pasien Covid-19 menambah tempat tidur minimal 30-40 persen guna menampung pasien baru Covid-19 di daerah bersangkutan.
"Sekarang kita tidak susah lagi menyiapkan tempat tidur kalau ada pasien baru Covid-19 masuk ke RSUD Yunus Bengkulu, karena tempat tidur yang tersedia saat ini lebih banyak dari sebelumnya. Jadi, kapan saja pasien Covid-19 masuk dapat kita siapkan tempat tidurnya baik di ruang isolasi maupun ruang ICU," ujar Zulkip.
Dia menjelaskan, dari 40 unit tempat tidur yang ada di RSUD Yunus Bengkulu tersebut, saat ini hanya terpakai sekitar 50%. Hal ini terjadi karena jumlah pasien Covid-19 yang sembuh terus meningkat.
Sementara itu, Rumah Sakit Harapan dan Doa (RSHD) Kota Bengkulu juga menambahkan sebanyak 30 unit tempat tidur guna mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 di daerah tersebut. Hal yang sama juga dilakukan beberapa RSU lainya di Bengkulu.
Hal ini dilakukan agar setiap pasien baru positif Covid-19 di Bengkulu dapat dilayani oleh rumah sakit rujukan yang ada di 10 kabupaten dan kota di provinsi ini.
Data kasus Covid-19 di Bengkulu, sampai Kamis (14/1) tercatat sebanyak 4.162 orang, pasien dinyatakan sembuh 3.611 orang dan pasien meninggal dunia sebanyak 131 orang serta sisanya masih menjalani perawatan di rumah sakit dan isolasi mandiri di rumah masing-masing.
Sumber: Suara Pembaruan