Langkat, Beritasatu.com - Harimau Sumatera kembali memangsa dua ekor sapi milik warga di tengah perkebunan karet di Dusun VIII Pulau Pisang, Desa Timbang Lawan, Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara (Sumut). Dengan demikian total 13 sapi sudah dimangsa sejak 18 Desember 2020 lalu.
Kapolsek Bahorok AKP Pamilu Hutagaol mengatakan, pihak sudah melakukan koordinasi dengan pihak terkait terkait sapi - sapi milik warga dimangsa harimau. Peristiwa harimau memangsa dua ekor sapi terjadi, Sabtu (16/1/2021).
"Sudah ada beberapa perangkap dengan umpan kambing hidup dipasang di beberapa lokasi. Namun, harimau itu masih memangsa sapi lainnya. Bersama instansi terkait, kami sedang berusaha mengusir hewan buas itu untuk kembali ke hutan," ujar Pamilu Hutagaol, Minggu (17/1/2021).
Upaya yang dilakukan untuk memaksa harimau itu kembali masuk ke hutan, kata Pamilu Hutagaol, warga sekitar bersama petugas meletuskan petasan di sekitar lokasi kejadian. Namun, belum dapat dipastikan apakah harimau itu kembali ke hutan.
Dua sapi yang dimangsa itu milik Iwan (45) warga Dusun VIII Pulau Pisang, Desa Timbang Lawan, Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat. Dengan demikian, total sapi milik warga yang sudah dimangsa harimau sebanyak 13 ekor.
Sebelumnya, lima ekor sapi milik warga yang dimangsa di di Dusun Batu Katak, Desa Batu Jonjong, Kecamatan Bahorok. Dengan demikian, sudah 11 ekor sapi yang dimangsa sejak 18 Desember 2020 kemarin.
Kepala Seksi Wilayah 2 Stabat Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumut, Herbert P Aritonang mengatakan, harimau sumatera yang memangsa 5 sapi milik warga itu diduga sama dengan kejadian yang selama ini terjadi di Desa Lau Damak, Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat.
"Jarak lokasi Desa Batu Jonjong dengan Desa Lau Damak tidak berjauhan. Di kedua desa ini, warga selalu menambatkan sapi dalam keadaan terikat di tengah perkebunan sawit. Sapi itu tidak dibawa pulang. Sapi - sapi milik warga dimangsa oleh harimau yang sama," ujar Herbert P Aritonang.
Herbert Aritonang mengaku belum mengetahui jumlah harimau yang memangsa sapi milik warga di Langkat tersebut. Untuk mengatasi masalah ini, pihaknya sudah memasang kamera trap dan perangkap untuk menjerat harimau sumatera yang keluar dari Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) itu.
"Sudah ada dua perangkap yang dipasang di lokasi harimau memangsa sapi. Di dalam perangkap itu, kita membuat umpan kambing dalam kondisi hidup. Kami juga berkoordinasi dengan petugas TNGL, dinas kehutanan maupun aparat kepolisian, TNI untuk mengatasi masalah ini," katanya.
Sebelumnya, tercatat serangan harimau terhadap ternak warga terjadi pada Jumat (18/13/2020), dengan memangsa seekor sapi di Blok Hutan Sei Kelam wilayah Kerja Resort Bohorok, Langkat dan Senin (25/12/2020), memangsa dua ekor sapi di Dusun Selayang, Desa Lau Damak, Kecamatan Bahorok, Langkat.
Kemudian, harimau memangsa dua ekor sapi, Rabu (6/1/2021), di Dusun Selayang, Desa Lau Damak, Kecamatan Bahorok, dan pada Jumat (8/1/2021), seekor sapi dimangsa harimau di Dusun Selayang, Desa Lau Damak, Kecamatan Bahorok, Langkat. Terakhir, harimau memangsa lima ekor sapi di Desa Batu Jonjong.
Kepala Desa Lau Damak, Ngemat Ginting menyampaikan, masyarakat desa sudah merasa resah akibat teror hewan buas yang keluar dari TNGL tersebut. Namun warga tidak berani mengambil tindakan melakukan perburuan karena hewan buas itu bagian dari satwa yang dilindungi pemerintah.
"Masyarakat desa meminta pihak terkait untuk segera menangkap harimau yang sudah banyak merugikan masyarakat. Pihak terkait diminta memasang perangkap dalam jumlah banyak. Akibat teror harimau ini, masyarakat pun tidak berani pergi ke tengah perkebunan untuk mencari nafkah," sebutnya.
Sumber: BeritaSatu.com