Yogyakarta, Beritasatu.com - Aktivitas Gunung Merapi masih fluktuatif, pada Senin (18/1/2021) dini hari, pukul 05.43 WIB. Luncuran awan panas sejauh satu kilometer, mengarah ke Barat Daya yang bersumber dari bentukan kubah lava di lereng lava 1997.
Berdasar laporan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi ( BPPTKG) Yogyakarta, luncuran awan panas mengarah ke hulu sungai Krasak di perbatasan Kabupaten Sleman dengan Kecamatan Muntilan Magelang Jawa Tengah. Kolom asap teramati 50 meter dari atas puncak dengan angin yang bertiup ke arah tenggara.
“Seismograf mencatat terjadinya awan panas guguran tanggal 18 Januari 2021 pukul 05.43 WIB. Awan panas tercatat di seismogram dengan amplitudo 22 mm dan durasi 112 detik. Jarak luncur sekitar 1000 meter ke arah barat daya, teramati tinggi kolom 50 meter di atas puncak,” kata Kepala BPPTKG, Hanik Humaida, Senin (18/1/2021).
Selain guguran awan panas, sepanjang pukul 00.00 hingga 06.00 WIB, teramati pula 6 kali lava pijar dengan jarak maksimal 600 meter ke arah barat daya. Sementara, kegempaan Merapi yang tercatat sepanjang dini hari hingga pukul 06.00 WIB, yakni gempa guguran (32 kali), gempa hembusan (3 kali), gempa fase banyak (2 kali) dan gempa vulkanik dangkal (2 kali).
Kondisi Merapi Senin (18/1/2021) pagi periode pengamatan pukul 00.00 WIB hingga 06.00 WIB cuaca berawan dan mendung. Angin bertiup lemah, sedang, hingga kencang ke arah timur dan tenggara. Suhu udara 14-21 °C, kelembaban udara 68-88 %, dan tekanan udara 569-686 mmHg.
Gunung terlihat jelas, kabut 0-I, kabut 0-II, hingga kabut 0-III. Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 20 m di atas puncak kawah.
Sedangkan periode Minggu (17/1/2021) antara pukul 18.00 WIB hingga 24.00 WIB dilaporkan cuaca berawan dan mendung. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah timur. Suhu udara 14-21 °C, kelembaban udara 70-94 %, dan tekanan udara 566-686 mmHg. Gunung jelas, kabut 0-I, kabut 0-II, hingga kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati.
Pada periode ini terjadi guguran lava pijar sebanyak 6 kali intensitas kecil hingga sedang jarak luncur maksimum 500 meter arah barat daya. Sehingga selama 12 jam terjadi 12 kali guguran lava pijar.
Sumber: BeritaSatu.com