Boyolali, Beritasatu.com - Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo menegaskan, penanganan Covid-19 di Jawa Tengah sampai saat ini masih terkendali. Ketersediaan tempat tidur baik ICU dan isolasi masih aman.
"Di Donohudan saja, dari kapasitas 846 bed, saat ini hanya terisi 88 pasien. Sejak dioperasikan, terbanyak yang dirawat di sini hanya 300-an pasien. Jadi masih banyak sekali kapasitasya. Artinya masyarakat tidak perlu cemas," ujar Ganjar, saat mengunjungi tempat isolasi di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Selasa (19/1/2021).
Ganjar juga telah mendorong adanya penambahan kapasitas ICU dan tempat isolasi di seluruh rumah sakit di Jateng. Ia meminta setiap Kabupaten/Kota menyediakan minimal 15 ICU.
"Terus kami minta ditingkatkan. Progresnya sudah baik, dalam minggu ini untuk ICU sudah naik 23 persen, belum isolasi yang juga meningkat. Maka kami minta seluruh daerah terus meningkatkan kapasitas, kalau ada kesulitan, langsung lapor kami agar segera dicarikan solusi," tegasnya.
Ganjar mengatakan, selama PPKM berlangsung, semua daerah terus melakukan pengetatan-pengetatan terhadap kegiatan-kegiatan masyarakat. "Ada 2.756 total pelanggar yang diberikan tindakan. 1.308 diberikan peringatan, dan sebanyak 688 tempat usaha dilakukan penutupan," tegasnya.
Dalam kunjungan itu, Ganjar menyapa sejumlah pasien Covid-19 yang sedang menjalani isolasi terpusat. Mereka yang sedang duduk santai sambil berjemur langsung berdiri dan melambaikan tangan sambil memanggil nama orang nomor satu di Jawa Tengah itu.
Meski tak bisa berdekatan dan hanya memandang dari jauh, namun pertemuan Ganjar dengan pasien Covid-19 di tempat itu tetap berlangsung gayeng. Menggunakan APD lengkap, Ganjar menyapa warganya yang sedang berjuang untuk sembuh.
"Gimana kabarnya bapak ibu? Sehat semua to. Sudah senam belum ini? Sudah makan juga. Jangan lama-lama di sini, cepat sembuh agar bisa segera pulang," kata Ganjar.
Ganjar meminta para pasien Covid-19 untuk menjadi juru kampanye. Setelah sembuh, mereka diminta mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan dan disiplin protokol kesehatan.
"Saya minta jadi jurkam, kampanye ngobrol dengan yang lain bagaimana menjaga kesehatan, menjauhi kerumunan, tidak perlu keluar rumah kalau tidak penting dan lainnya. Kalau mereka yang mengatakan, kan mereka sudah pernah mengalami situasi yang tidak enak ini, jadi masyarakat akan lebih percaya," ujarnya.
Ganjar juga mendorong para pasien Covid-19 tersebut untuk mendonorkan darahnya dalam program plasma konvalesen. Jika mereka sudah dinyatakan negatif dan selama 14 hari setelahnya tidak ada gangguan, maka mereka diminta melakukan donor.
"Saya mendorong mereka untuk mendonorkan darahnya, agar program plasma konvalesen yang sekarang dikembangkan di Kariadi dan Moewardi bisa mendapat suplai. Mudah-mudahan ini risetnya makin sempurna, sehingga nanti bisa dioptimalkan untuk membantu sesama," tegasnya.
Sumber: BeritaSatu.com