Mamuju, Beritasatu.com - Memasuki hari ke-7 pascagempa bumi yang melanda Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), TNI AL mengerahkan helikopter untuk mendistribusikan bantuan logistik berupa sembako. Helikopter Eurocopter AS565 Panther dikerahkan untuk memberikan bantuan di daerah yang terisolasi dan belum mendapatkan bantuan dari pihak manapun, Jumat (22/1/2021) di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar).
Dansatgas Penanggulangan Bencana Alam TNI AL Sulbar Kolonel Marinir Y. Rudy Sulistyanto, mengatakan bahwa pengerahan helikopter AS 565 Phanther yang tergabung dalam Satgas Penanggulangan Bencana Alam TNI AL Sulbar adalah untuk mengoptimalkan distribusi bantuan.
"Helikopter Panther ini stand by di KRI dr. Soeharso-990 dan diperbantukan untuk membantu pendistribusian bantuan logistik melalui jalur udara," katanya.
“Pengerahan Helikopter ini merupakan perintah dari Kasal Laksamana TNI Yudo Margono, bahwa agar seluruh unsur jajaran TNI AL yang berada di daerah bencana dapat dioptimalkan dalam mendistribusikan bantuan logistik di wilayah yang terdampak bencana alam dalam mendukung setiap kegiatan kemanusiaan yang termasuk dalam Operasi Militer Selain Perang (OMSP) dan hal ini juga,” tambahnya.
Dirinya mengatakan helikopter milik TNI AL itu akan mendistribusikan bantuan ke daerah-daerah yang tidak terjangkau karena keterbatasan akses. Beberapa daerah yang menjadi sasaran pendistribusian, seperti desa terpencil di Kabupaten Majene dan sekitarnya. Pihak TNI AL untuk sementara fokus di daerah tersebut sebelum pindah ke daerah lainnya.
Bantuan logistik yang disalurkan berupa ratusan sembako ke desa Lemo-Lemo Kecamatan Ulumanda Kabupaten Majene Sulbar yang merupakan daerah pegunungan.
BACA JUGA
Dansatgas Penanggulangan Bencana Alam TNI AL Sulbar menyatakan penggunaan transportasi udara lebih memungkinkan dan cepat dilakukan karena akses ke beberapa daerah masih sulit ditembus dengan menggunakan jalur darat.
"Kami senantiasa untuk berusaha mempercepat pendistribusian lewat jalur manapun juga karena masyarakat yang menjadi korban bencana alam gempa ini telah mengalami krisis makanan dan minuman sejak beberapa hari yang lalu pasca bencana," ucap Kolonel Marinir Rudy.
Para korban gempa di daerah tersulit itu pun berdatangan ketika bantuan tersebut dibagikan. Kerumunan masyarakat langsung berdatangan dari berbagai arah menuju tempat pembagian logistik tersebut.
Sumber: BeritaSatu.com