Jakarta, Beritasatu.com - Sebuah video yang memperlihatkan percakapan antara orangtua murid dengan pihak SMKN 2 Padang terkait kewajiban memakai jilbab di lingkungan sekolah sempat viral di media sosial (medsos). Peristiwa yang terjadi di SMKN 2 Padang ini merupakan salah satu contoh nyata tumbuh dan berkembangnya sikap intoleransi yang justru dimulai dari dunia pendidikan.
Direktur Riset Setara Institute Ismail Hasani menilai, kejadian di SMKN 2 Padang merupakan fenomena gunung es berkembangnya sikap intoleran di Indonesia. "Peristiwa ini merupakan fenomena gunung es karena sesungguhnya terjadi di banyak tempat tetapi tidak terpublikasi," kata Ismail Hasani, di Jakarta, Minggu (24/1/2021).
Menurutnya, insiden di Padang seharusnya dapat dijadikan momentum penanganan berkembangnya sikap-sikap intoleransi di Indonesia. Utamanya, yang justru dimulai dari dunia pendidikan. "Peristiwa ini harus menjadi momentum untuk penanganan intoleransi yang menguat di lingkungan sekolah," ucap Ismail.
Dia mengakui, dari data riset yang pernah dilakukan, sekolah atau tempat pendidikan merupakan salah satu instrumen transmisi virus intoleransi. Selain sekolah, virus intoleransi juga biasanya ditularkan melalui keluarga, lingkungan, tempat kerja, dan lain sebagainya. "Data riset dan survei menunjukkan bahwa dunia pendidikan menjadi instrumen transmisi virus intoleransi dalam 10 tahun terakhir," ujar Ismail.
Sumber: BeritaSatu.com