Bandung, Beritasatu.com - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil menyatakan, cakupan vaksinasi tahap I bagi tenaga kesehatan (nakes) di tujuh dari 27 kabupaten dan kota di Jabar baru mencapai 25% dari sasaran. Penyuntikan tahap I itu berlangsung sejak 14 Januari 2021 lalu.
“Belum memuaskan. Hanya bisa selesaikan 25%, kita evaluasi. Ada yang tidak datang, ada yang datang ternyata tidak layak suntik,” kata Ridwan usai rapat evaluasi penanganan Covid-19 di Bandung, Senin (25/1/2021).
Pada penyuntikan tahap I itu tercatat ada 18.034 nakes serta 69 tokoh masyarakat yang mendapat suntikan pertama dari kewajiban dua kali penyuntikan. Mereka mendapatkan vaksin produksi Sinovac yang produksinya menggunakan virus yang dimatikan.
Rincian penerima vaksin, masing-masing, Kota Bandung (5.524 nakes), Kabupaten Bandung (1.990), Kota Bekasi (1.826), Kota Bogor (2.130), Kabupaten Bandung Barat (934), Kota Cimahi (1.168), dan Kota Depok (4.462).
Komite Daerah Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komda KIPI) Jabar belum menerima laporan KIPI dengan gejala berat pasca penyuntikan tahap I tersebut. “Yang muncul KIPI ringan seperti kemerahan di tempat suntikan. Semua bisa diatasi tanpa ada yang rawat inap,” terang Ketua Divisi Penanganan Kesehatan Satgas Penanganan Covid-19 Jabar, Marion Siagian.
Marion menjelaskan, petugas bakal mencatat laporan KIPI untuk diteruskan ke Komite Nasional KIPI lewat laman keamananvaksin. Selain itu, publik juga dapat melaporkannya via saluran telepon yang ada di laman Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jabar (Pikobar) pada nomor +62 856-9739-1854 atau call center nomor darurat 119.
Menyoal kegiatan vaksinasi tahap II untuk tenaga kesehatan, Ridwan memastikan awal pekan ini seluruh kabupaten dan kota sudah mendapatkan vaksin yang dikirim dari PT Bio Farma di Bandung. “Yang sebelumnya 7 (daerah), sekarang 27 daerah,” kata Ridwan.
Marion memaparkan, pihaknya mendapatkan kuota 243.640 vial vaksin untuk keperluan vaksinasi tenaga kesehatan. Distribusinya terbagi tiga kali, masing-masing, pada Jumat (22/1) sebanyak 55.880 vial, pada Minggu (24/1) sebanyak 98.880 vial, dan Senin (25/1) sebanyak 88.880 vial.
Rencananya, sambung Marion, penyuntikan bagi tenaga kesehatan dan tenaga pendukung fasilitas kesehatan itu bakal berlangsung Kamis (28/1). Waktunya berbarengan dengan jadwal penyuntikan kedua bagi para penerima vaksin yang sudah disuntik pertama kali pada 14 Januari 2021 lalu.
Sumber: BeritaSatu.com