Medan, Beritasatu.com - Jumlah kasus terkonfirmasi Covid-19 meningkat dua pekan terakhir di berbagai kabupaten/kota di Sumatera Utara (Sumut). Lonjakan virus terjadi karena disiplin masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan mulai menurun. Kondisi ini berpotensi membahayakan jika dibiarkan. Ketersediaan ruangan untuk perawatan pasien Covid-19 di rumah sakit (RS), semakin sedikit.
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi mengatakan, penambahan kasus baru terkonfirmasi dengan rata-rata 85,3 kasus/hari. Meski sempat penyebaran dan penularan menurun di pertengahan Januari, penambahan kasus positif terus meningkat 88 kasus pada 24 Januari 2021. Karena itu, kabupaten/kota kembali memperkuat protokol kesehatan dan fasilitas kesehatan.
“Kondisi saat ini sangat memprihatinkan, bukan hanya di Sumut, tetapi juga Indonesia. Bayangkan, di Jakarta ada pasien Covid-19 yang harus di rawat di kursi roda, tidak di tempat tidur lagi karena tempat tidur perawatan sudah habis. Di Medan, rumah sakit juga sudah hampir penuh, jadi kabupaten/kota perlu meningkatkan protokol kesehatan dan kemampuan merawat pasien, tidak semua dikirim ke Medan,” kata Edy Rahmayadi, Selasa (26/1/2021).
Oleh karena itu, mantan Pangkostrad ini meminta setiap kepala daerah membuat langkah yang nyata dalam pencegahan dan pengendalian kasus Covid-19. Soalnya, beberapa bulan terakhir berdasarkan laporan daei berbagai daerah di Sumut, telah terjadi penurunan kedisiplinan masyarakat dalam mencegah penyebaran Covid-19.
“Saya harap kepala daerah memahami kondisi saat ini, kita perlu ambil langkah yang konkret. Lakukan kembali hal-hal seperti saat pertama kita terkena wabah ini, jangan kendur. Saya yakin, bila bersama kita bisa melewati ini,” kata Edy.
Pada tanggal 24 Januari, kasus Covid-19 di Kota Medan sudah mencapai 9.927 kasus dengan pertambahan kasus baru 56 orang, sedangkan Deli Serdang 2.527 kasus dengan pertambahan kasus 15 orang. Ini membuat Edy Rahmayadi cukup prihatin, mengingat Medan dijadikan pilihan rujukan perawatan penanganan pasien Covid-19 dari daerah kabupaten/kota.
“Lakukan penyekatan, lakukan perawatan di daerah, bisa dikirim ke sini (Medan) bila kondisinya berat, kita akan siapkan perawatannya. Bayangkan di Medan ada pasien dari seluruh kabupaten/kota di Sumut, bahkan dari Aceh, Riau, Kalimantan, kita khawatir RS di Medan tidak cukup kapasitasnya karena melihat pertambahan kasus yang cukup signifikan 14 hari terakhir,” kata Edy Rahmayadi.
Mantan Ketua Umum PSSI ini mengingatkan seluruh daerah termasuk masyarakat untuk memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan menghindari kerumunan, serta mengurangi mobilisasi (5M). Edy Rahmayadi juga berpesan agar memperhatikan Bed Occupancy Rate (tingkat kemanfaatan tempat tidur) dengan meningkatkan kapasistas tempat tidur di RS rerata 30% sampai 40%.
Menurunkan angka kematian dengan cara tidak terlambat dalam melakukan tes PCR dan tes PCR bagi seluruh tenaga kesehatan dua minggu sekali. Edy Rahmayadi juga berpesan agar kabupaten/kota laksanakan program vaksinasi termasuk pendataan, sosialisasi dan menyiapkan dana.
“Diminta kepada bupati/wali kota memastikan ketersediaan dana untuk proses vaksinasi masing-masing sebesar 4% dan dana DAU (Dana Alokasi Umum) dan bagi hasil yang diterima dari pemerintah pusat,” sebutnya.
Sumber: BeritaSatu.com