Medan, Beritasatu.com - PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) mengakui adanya kebocoran pipa gas di perusahaannya yang sedang melaksanakan pembangunan proyek power plant pembangkit listrik tenaga panas bumidi Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Lembah Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara (Sumut). Akibat kebocoran gas itu, diduga menyebabkan tewasnya lima orang pekerja serta 27 orang lainnya masih dirawat di rumah sakit, karena menghirup gas beracun yang dikeluarkan dari pipa gas yang bocor.
Dalam siaran pers yang beredar di kalangan wartawan di Medan, Rabu (27/1/2021), External Affair PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP), Krishna Handoyo menyampaikan belasungkawa terhadap keluarga korban yang meninggal dunia akibat menghirup gas beracun di Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Lembah Puncak Sorik Marapi.
Menurut Krishna, peristiwa kebocoran gas terjadi saat PT SMGP melakukan uji untuk pengoperasian di salah satu sumur uap panas bumi. Proses uji pengoperasian sesuai dengan standar dan prosedur baku yang berlaku. Perusahaan prihatin atas kejadian yang menewaskan 5 orang warga, dan akan berkomitmen penuh atas kejadian tersebut.
"PT SMGP menyesali peristiwa yang menimpa warga sekitar, dan akan untuk memberikan dukungan yang diperlukan oleh para korban. Sebab, peristiwa ini tidak diinginkan oleh siapa pun. Kami terus berkoordinasi dengan pihak rumah sakit dan Dinas Kesehatan Mandailing Natal untuk mendukung perawatan dan pemulihan warga," sebutnya.
Krishna menyebutkan, lokasi pembangunan power plant pembangkit listrik tenaga panas bumi PT SMGP, untuk sementara ditutup. Pihaknya juga bekerja sama aparat setempat untuk memastikan keselamatan semua orang, baik anggota masyarakat maupun para pekerja di lokasi proyek di sana.
"Saat ini, sumur tersebut telah ditutup untuk mencegah terjadinya pemaparan lebih lanjut. Kami juga telah menghentikan kegiatan operasional di fasilitas proyek untuk mendukung masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal dalam penanganan musibah," ungkapnya.
PT SMGP juga melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab dari kejadian tersebut, berkoordinasi dengan Pemerintah Mandaling Natal dan Kementerian ESDM, dan akan menyampaikan informasi selanjutnya.
"Kami memohon dukungan dari seluruh pemangku kepentingan dan masyarakat untuk bersama-sama mengatasi musibah yang menyedihkan ini, dan berdoa untuk kesembuhan para korban," sebutnya.
Sumber: BeritaSatu.com