Bandung, Beritasatu.com - Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi Jawa Barat (Jabar), PT Agro Jabar sepakat bekerja sama dengan PT Gerbang NTB Emas, BUMD Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk bisnis penggemukan sapi.
Kesepatakan itu ditandai dengan penandatangan kontrak antara Direktur Utama Agro Jabar, Kurnia Fajar dengan Direktur Utama PT Gerbang NTB Emas, Samsul Hadi di Kebun Wanaraja, Kabupaten Garut, Rabu (27/1/2021).
Untuk tahap pertama, PT Agro Jabar akan menerima 1.000 ekor sapi bakalan. Perusahaan ini bakal memaksimalkan lahan milik Pemerintah Provinsi Jabar untuk meningkatkan hasil pangan dengan konsep smart farming.
“Mudah-mudahan kerja sama tersebut bisa berjalan lancar untuk mengurangi pembelian sapi impor,” kata Kurnia.
BACA JUGA
Setiap tahunnya, kebutuhan daging sapi di Jabar 193.255 ton atau setara dengan 1.017.138 ekor sapi. Kebutuhan akan bertambah sebanyak 18.000 ekor saat Iduladha. Kebutuhan itu sebagian besar dipenuhi dengan impor dari Australia. Dampaknya, harga daging sapi tidak bisa dikendalikan.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengugkapkan, pembelian 1.000 ekor sapi bakalan itu merupakan langkah awal guna memenuhi kebutuhan daging sapi. “Seribu terlalu sedikit, mengingat kebutuhan Jabar sangat tinggi. Selama ini dipenuhi oleh produksi lokal dan impor,” jelasnya.
Dia berharap, kerja sama ini bisa dikembangkan dan akhirnya menutupi kebutuhan impor Jabar. “Nanti cukup dipenuhi dari produksi lokal dan perdagangan antar provinsi terutama dari NTB,” tutur Ridwan.
Sekretaris Daerah Provinsi NTB Lalu Gita Ariadi mengatakan, kerjasama itu merupakan lanjutan atas kunjungan Ridwan ke Mataram tahun lalu.
“Kami akan belajar banyak bagaimana dengan mengelola potensi alam yang kami miliki,” kata Gita.
Kerja sama antara dua perusahaan daerah ini juga rencanaya bakal dikembangkan pada budi daya dan perdagangan lobster. Tahun 2021 ini direncanakan akan memproduksi lobster sebanyak 200 kilogram per minggunya.
Kurnia mengungkapkan, pihaknya bakal memaksimalkan konsep smart farming dengan teknologi infus. “Pertama kami membangun smart greenhouse 3 ribu meter di Desa Wanaraja, Kabupaten Garut dan kami akan menanam tanaman yang lebih high value,” ungkap Kurnia yang memilih Garut sebagai lokasinya karena ada usaha penanaman jagung juga di sana.
Sumber: BeritaSatu.com