Lindungi Data Pribadi, Masyarakat Harus Terus Meningkatkan Literasi Digital

Jakarta, Beritasatu.com - Dirjen Aptika Kemkominfo Samuel Abrijani Pangerapan menegaskan sebagai seorang pelajar dan masyarakat yang sudah melek digital agar terus mewadahi diri dengan literasi digital, agar mampu melindungi data pribadi di dunia digital.
“Kemampuan literasi digital merupakan kemampuan yang paling krusial dalam menghadapi perkembangan teknologi saat ini untuk tidak hanya mengenal teknologi, namun cermat menggunakannya,” ujar Samuel dalam webinar "Urgensi Perlindungan Data Pribadi di Dunia Digital", Senin (11/10/2021).
Webinar yang merupakan kerja sama antara DPR dengan Kemkominfo serta Siber Kreasi ini untuk membantu memberikan edukasi kepada masyarakat, khususnya kalangan pelajar, dan diikuti sekitar 140-an peserta.
Selain Samuel hadir sebagai narasumber Ketua Komisi 1 DPR Meutya Hafid, dan Firsan Nova selaku CEO Nexus Risk Mitigatin & Strategic Communication.
Menurut Samuel, dari hasil survei pada tahun 2020 yang dilakukan bersama Kata Data menunjukkan status/indeks literasi digital Indonesia berada pada angka 3,47 dari skala 1-4. Di mana hal tersebut sedikit di bawah standar yang ditetapkan oleh Unesco.
“Oleh karena itu, pemerintah bekerja sama dengan Siber Kreasi terus berupaya mengadakan kegiatan literasi digital dalam berbagai bentuk. Hal ini juga diupayakan agar masyarakat dapat melakukan perlindungan terhadap data pribadi di dunia digital saat ini,” kata Samuel dalam siaran pers yang diterima Beritasatu.com, Selasa (12/10/2021).
Meutya Hafid mengatakan pada era digitalisasi saat ini, aktivitas dalam ruang digital yang cukup besar mampu berpotensi menciptakan tindakan kriminal melalui bocornya data pribadi.
Data pribadi yang diunggah dalam ruang digital dapat diidentifikasi dan dikombinasikan melalui sistem elektronik dan atau non elektronik. Di mana, orang lain bisa dengan mudah menemukan data pribadi melalui jejak digital yang ditinggalkan baik di media sosial maupun dari kanal digital lainnya.
Disebutkan, teknologi informasi dan komunikasi (TIK) harus diingat dan pahami seperti pedang bermata dua, di mana kalau digunkan untuk kebaikan, peningkatan kesejahteraan, kemajuan, itu bisa diraih.
Namun sebaliknya bisa juga digunakan untuk hal-hal yang buruk seperti tindakan-tindakan kejahatan melalui internet. Salah satunya ialah penggunaan data pribadi dari masyarakat atau perorangan secara illegal (tanpa persetujuan pemilik data dan bertentangan dengan hukum) untuk mendapatkan keuntungan tertentu.
Meutya mencontohkan kejahatan penyalahgunaan data pribadi yang terjadi di Indonesia, antar lain jual beli data pribadi, penggelapan rekening nasabah, penipuan yang menggunakan data pribadi milik orang lain dan lainnya.
Meutya juga mengingatkan masyarakat dan pelajar untuk jangan mudah yakin atau percaya terhadap pinjaman online (Pinjol), bahkan melakukan peminjaman lewat online, karena banyak sekali aplikasi atau situs Pinjol yang belum teverifikasi dan kemudian memberikan kemudahan pinjaman yang kemudian melakukan pemerasan kepada para peminjam dengan mengancam akan membuka data-data pribadi dari orang tersebut.
Sementara itu Firsan Nova menekankan pentingnya untuk memitigasi kemungkinan bocornya data-data pribadi di dunia digital.
“Tentu ada risiko data itu dibobol, maka untuk memitigasi risiko kebocoran data pribadi, kita harus lebih aware terhadap password yang kita gunakan, bisa dibuat agar lebih complicated dan tidak berpola. Jangan berharap take it for granted bahwa kita aman, namun sebaiknya kita secara mandiri membangun proteksi-proteksi atas akun-akun media sosial kita.” ujar Firsan.
Menurut Firsan, di bank, email sekarang sudah mulai diingatkan agar kita selalu mengganti password, mengenkripsi dan lain-lainnya.
“Maka dari itu, mari kita senantiasa mulai dari diri kita, daripada memberikan sebuah ekspektasi bahwa data kita aman dan tidak ada yang jahat lebih baik kita proteksi akun media sosial pribadi,” tuturnya.
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI
Engkong Berdalih Tidak Melakukan Pelecehan terhadap Bocah 12 Tahun di Depok
PPP Minta Hal Ini ke Megawati jika Sandiaga Tak Dipilih Jadi Cawapres Ganjar
Ganjar Pranowo Berkomitmen Buka Lebih Banyak Peluang Kerja bagi Difabel
Grup SRAJ Dapatkan Pinjaman Rp 500 Miliar dari Indonesia Infrastructure Finance
Penemuan Jenazah Wanita Gegerkan Wisatawan Penangkaran Buaya Mayang Mangurai
5
B-FILES


ASEAN di Tengah Pemburuan Semikonduktor Global
Lili Yan Ing
Perlukah Presiden/Kepala Negara Dihormati?
Guntur Soekarno
Urgensi Mitigasi Risiko Penyelenggara Pemilu 2024
Zaenal Abidin