Jakarta, Beritasatu.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengancam akan melakukan perombakan atau reshuffle menteri dan direktur utama (dirut) Badan Usaha Milik Negara (BUMN), kalau dalam melakukan belanja barang tidak membeli produk dalam negeri atau buatan Indonesia.
"BUMN, saya sampaikan ke menteri BUMN, dah ganti dirutnya, ganti, ngapain kita? Kementerian, sama saja tapi itu bagian saya itu. Resuffle," kata Jokowi saat memberikan Pengarahan Presiden RI Tentang Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia di Bali, Jumat (25/3/2022).
Ia menegaskan jajaran menteri di Kabinet Indonesia Maju dan Dirut BUMN tidak main-main dalam membelanjakan anggaran pengadaan barang dan jasanya. Anggaran tersebut 40% harus digunakan untuk membeli barang buatan Indonesia.
"Sudah saya bilang seperti itu, kayak gini gak bisa jalan, sudah di depan mata uangnya ada, uang adalah uang kita sendiri tinggal belanjakan produk dalam negeri saja sulit," ujar Jokowi.
Maka ia mengingatkan, pengadaan barang dan jasa di pusat dan daerah akan diawasinya betul. Bahkan ia sudah meminta jaksa agung untuk mencegah terjadinya kenakalan yang dilakukan oknum dari pusat dan daerah yang mengakali barang impor dicap barang buatan dalam negeri.
"Saya awasi betul. Saya minta ke Pak Jaksa Agung jangan sampai barang-barang impor dicap produk dalam negeri. Karena sering di marketplace ada yang namanya agregator, ngecap-capin," ungkap Jokowi.
"Jangan pikir kita gak ngerti, saya sudah peringkatkan. Sudah 2 kali, saya gak mau ini besok hilang, saya gak mau ini besok hilang, tapi jangan 2 kali. Ini saya minta semua ini betul-betul dipantau diawasi, termasuk mendag, dirjen bea cukai diawasi alkes ini ke mana. Oh ini ke provinsi a, ke kabupateb b keliatan, oh ke kota c kelihatan, ke kementerian, sekarang ini gampang sekali lihat-liht. Kembali manfaatkan e-katalog dan katalog lokal. Segera," tegas Jokowi.
Dalam kesempatan itu, Jokowi menyampaikan terima kasih kepada gubernur, bupati, wali kota, TNI dan Polri yang bekerja bersama-sama dalam penanganan Covid-19.
"Ini betul-betul kerja berat, tapi saya lihat terintegrasi, terpadu dan hasilnya bisa kita lihat kemarin saya cek kasus harian kita di angka 5.800 dari sebelumnya di 64.000. Saya harapkan ini akan turun terus dan kita bisa Lebaran bareng-bareng. Insyaallah," ungkap Jokowi.
Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini
Sumber: BeritaSatu.com