Bekasi, Beritasatu.com - Sebuah video beredar di media sosial yang menampilkan adanya dugaan pungutan liar (pungli) di SMAN 3 Kota Bekasi, Jawa Barat. Video itu kemudian viral dan menjadi sorotan publik.
Dalam video terlihat adanya pertemuan antara Komite Sekolah antara lain pihak sekolah dan orang tua murid. Bagian video juga menunjukan layar bertuliskan kebutuhan anggaran sekolah. Tayangan itu disebut-sebut jadi dugaan pungli oleh pihak sekolah.
Pihak SMA 3 Bekasi membenarkan adanya pertemuan dengan orang tua murid pada 10 November 2022 lalu. Pertemuan itu untuk membahas rencana kegiatan dan anggaran sekolah (RKAS) sekaligus musyawarah terkait sumbangan. Untuk itu, dugaan pungli tersebut dibantah oleh pihak sekolah.
Kepala SMAN 3 Kota Bekasi, Reni Yosefa mengatakan, dana-dana sumbangan orang tua itu digunakan untuk menunjang prestasi para siswa. Ia menegaskan sumbangan itu bersifat sukarela dari orang tua siswa.
"Tidak ada paksaan dan kewajiban. Itu pesan yang bisa saya sampaikan dari hasil rapat komite dengan orang tua," kata Reni, Kamis (17/11/2022).
Reni mengakui pemerintah telah memberikan dukungan kepada SMAN 3 Kota Bekasi melalui dana bantuan operasional sekolah (BOS) dan dana biaya operasi pendidikan daerah (BOPD). Namun, Reni mengeklaim sumbangan dari orang tua diperlukan untuk mendukung peningkatan prestasi SMA 3 Bekasi yang prestasinya sudah skala internasional.
"Untuk mempertahankan prestasi dan meningkatkan prestasi di sekolah yang besar ini yang skalanya internasional kejuaraannya tentu ada dana-dana partisipasi sumbangan-sumbangan orang tua yang perlu kita minta partisipasi, karena orang tua ini anaknya sekolah di sini," katanya.
Baca selanjutnya
Selain itu, Reni menambahkan, pada forum tersebut tidak melibatkan siswa yang ...
Halaman: 12selengkapnya
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: BeritaSatu.com