Xi Jinping Ingatkan Asia Pasifik Bukan Arena Persaingan Kekuatan Besar
Bangkok, Beritasatu.com – Presiden Tiongkok Xi Jinping menegaskan, Asia Pasifik bukan halaman belakang yang boleh menjadi arena persaingan kekuatan besar. Hal itu ia ungkapkan, terkait kemungkinan terjadinya ketegangan dan bahkan perang dingin yang bisa terjadi antara Beijing dan Washington (AS).
Pernyataan Xi Jinping menjelang KTT Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik atau KTT APEC di Bangkok adalah referensi yang jelas untuk upaya AS dengan sekutu dan mitra regional untuk menumpulkan apa yang mereka lihat sebagai pengaruh ekonomi dan militer koersif Tiongkok yang tumbuh.
"Tidak ada upaya untuk mengobarkan perang dingin baru yang akan diizinkan oleh rakyat atau zaman kita," kata Xi Jinping dalam sambutan tertulis yang disiapkan untuk acara bisnis yang terkait dengan KTT tersebut.
"Kita harus mengikuti jalan keterbukaan dan inklusivitas," katanya dalam pidato yang disampaikan oleh penyelenggara, seraya menambahkan kawasan itu tidak boleh berubah menjadi "arena kontes kekuatan besar".
"Unilateralisme dan proteksionisme harus ditolak oleh semua; setiap upaya untuk mempolitisasi dan mempersenjatai hubungan ekonomi dan perdagangan juga harus ditolak oleh semua."
Hubungan antara dua ekonomi terbesar di dunia itu semakin tegang dalam beberapa tahun terakhir karena masalah-masalah seperti tarif dagang, isu Taiwan, kekayaan intelektual, pencabutan otonomi Hong Kong, dan perselisihan atas Laut China Selatan.
Dalam langkah yang mungkin dilihat oleh Beijing sebagai teguran, seorang pejabat senior pemerintah mengatakan Wakil Presiden AS Kamala Harris pada Selasa akan mengunjungi pulau Palawan Filipina di tepi Laut China Selatan yang disengketakan.
Perjalanan itu akan menjadikan Harris pejabat AS berpangkat tertinggi yang mengunjungi rantai pulau yang berdekatan dengan Kepulauan Spratly. Tiongkok telah mengeruk dasar laut untuk membangun pelabuhan dan lapangan udara di Spratly, yang sebagian juga diklaim oleh Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan, dan Vietnam.
Xi Jinping mengatakan kepada timpalannya dari Filipina Ferdinand Marcos Jr pada pertemuan di Bangkok bahwa kekuatan hubungan bilateral bergantung pada hubungan yang stabil di laut, kata penyiar negara CCTV Tiongkok, mengacu pada perselisihan wilayah Laut China Selatan.
Harris akan berkunjung ke Palawan setelah menghadiri pertemuan APEC, yang mengikuti serangkaian KTT regional yang selama ini didominasi oleh ketegangan geopolitik atas perang di Ukraina.
Pada pertemuan G-20 di Bali, negara-negara peserta mengadopsi deklarasi yang mengatakan, sebagian besar anggota mengutuk perang Ukraina, tetapi juga mengakui bahwa beberapa negara memandang konflik tersebut secara berbeda. Tuan rumah Indonesia mengatakan, perang adalah isu yang paling diperdebatkan.
Rusia adalah anggota G-20 dan APEC tetapi Presiden Vladimir Putin bakal absen dari KTT. Wakil Perdana Menteri Pertama Andrey Belousov akan mewakilinya di APEC.
Tuan rumah Thailand pada hari Kamis mengatakan para pemimpin yang berkumpul untuk forum APEC harus "mengatasi perbedaan".
Sumber: CNA/Reuters
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Bagikan
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI
Petra Kvitova Rebut Gelar Juara Miami Open 2023
OpenAI Blokir Akses ChatGPT di Italia, Cek Alasannya
Tak Sanggup Bayar Denda Overstay, 2 WNA Nigeria di Bali Dideportasi
Pejabat Senior Departemen Olahraga Tiongkok Ditahan Terkait Suap Sepak Bola
Kebakaran Kilang Dumai, Pertamina Pastikan Distribusi BBM dan LPG Aman
Prabowo, Airlangga, dan Cak Imin Kompak Hadiri Silaturahmi Ramadan PAN
Ruang Ngaji Mudahkan Pengguna Sibuk yang Ingin Membaca Al Quran
Pasar Tanah Abang Dipadati Pengunjung Sejak Minggu Pagi Ini
Adik Kim Jong-un Tuding Ukraina Berambisi dengan Senjata Nuklir
