Bangkok, Beritasatu.com - Tiga dari empat pertemuan multilateral yang melibatkan para pemimpin dunia digelar di Asia Tenggara, telah menjadi bukti pentingnya kawasan Asia Tenggara di mata dunia.
Saat ini para pemimpin dan kepala negara dari 21 ekonomi anggota Lingkar Pasifik telah datang ke ibu kota Thailand untuk pertemuan yang berlangsung pada 18-19 November.
KTT APEC ini adalah pertemuan multilateral terakhir tahun ini dan dilakukan tepat setelah serangkaian pertemuan, termasuk KTT G-20 Bali, Indonesia, KTT Perhimpunan Bangsa Bangsa Asia Tenggara atau KTT ASEAN di Phnom Penh, Kamboja. Hanya ada satu pertemuan multillateral yang digelar di luar Asia Tenggara, yakni KTT iklim di Kairo, Mesir.
Untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun, tiga dari empat acara utama diadakan di Asia Tenggara, mencerminkan semakin pentingnya kawasan ini dan kesempatan untuk mengambil alih dari Tiongkok.
“Jika Anda melihat Asia secara keseluruhan, kita tahu bahwa Tiongkok adalah mesin ekonomi utama. Tetapi Tiongkok mungkin telah melambat selama beberapa tahun terakhir karena Covid-19. Asia Tenggara selalu menjadi mesin kunci lain untuk pertumbuhan ekonomi di kawasan ini,” Prof. Pavida Pananond, dosen bisnis internasional di Universitas Thammasat di Bangkok, mengatakan kepada Arab News.
“Tiga acara yang menampilkan Asia Tenggara untuk KTT global yang menghadirkan pemimpin global. Saya pikir itu sendiri cukup signifikan.”
Selain itu, pentingnya KTT untuk Thailand adalah dalam menunjukkan posisi regionalnya dan kemampuan untuk menjadi tuan rumah acara-acara penting, terutama karena pertemuan APEC tahun depan dijadwalkan berlangsung di AS.
“Banyak upaya telah dimasukkan ke dalam protokol dan bagaimana kita sebagai bangsa dapat menjadi tuan rumah para pemimpin global dunia,” tambah Prof. Pananond.
“Itu juga menjadikan Thailand bagian dari negara-negara Asia Tenggara yang memainkan peran utama regional dalam membahas isu-isu global utama.”
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: Arab News