Jakarta, Beritasatu.com - Setelah direvitalisasi sejak Januari 2022, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) mengalami banyak perubahan. Salah satu yang paling menonjol terlihat pada anjungan daerah atau bangunan-bangunan rumah adat yang menjadi ciri khas TMII.
Setiap anjungan masih tetap menampilkan ciri khas tiap daerah, mulai dari rumah adat, pakaian adat, ikon daerah tersebut, hingga kuliner khas daerah. Namun bangunannya kini sudah lebih dipercantik. Yang juga berbeda, tidak ada lagi pagar pembatas antaranjungan. Di bagian depan juga tidak ada lagi pagar yang memisahkan antara area anjungan dengan pedestrian.
Bagi Hikmah, pengunjung TMII asal Bekasi, perubahan konsep ini membuat pengunjung jadi lebih leluasa berpindah dari satu anjungan ke anjungan lain.
"Kalau dulu, untuk pindah ke anjungan sebelah, kita harus berputar dulu, jalannya jauh. Dengan konsep yang baru ini, kita bisa leluasa menjelajahi setiap anjungan,” kata Hikmah saat ditemui Beritsatu.com di anjungan Sumatera Barat, TMII, Jakarta, Minggu (20/11/2022).
Selain itu, area Tugu Api Pancasila TMII juga telah dipercantik. Tidak ada lagi keramik merah yang sebelumnya mengelilingi Tugu Api. Bagian tersebut kini telah diganti dengan rumput hijau.
Wujud Kebersamaan
Revitalisasi TMII merupakan wujud kerja sama stakeholder, yaitu Kementerian Sekretariat Negara, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, serta Kementerian BUMN.
Adapun sarana dan prasarana yang direvitalisasi di TMII meliputi penataan area gedung utama, renovasi joglo (Sasono Utomo, Sasono Langen Budoyo, dan Sasono Adiguno), renovasi museum, penataan lanskap anjungan dan pedestrian, penataan outer ring (halte), penataan lanskap pulau-pulau di danau Archipelago (pedestrian anjungan, amphitheater, dan promenade).
Selanjutnya, renovasi eks Theater Garuda, renovasi eks Museum Telkom dan Keong Emas, penataan lanskap pedestrian anjungan, viewing tower, pembangunan community center dan struktur parkir (elevated), serta penataan area parkir dan gedung pengelola.
"Revitalisasi wajah baru TMII ini menjadi wujud kebersamaan dalam Kebhinekaan Bangsa Indonesia. TMII memiliki peran sebagai contoh bagi dunia tentang cara melestarikan sekaligus merepresentasikan kebudayaan Bangsa Indonesia, sehingga budaya-budaya daerah di Indonesia dapat semakin dikenal dan memberikan nilai edukasi kepada masyarakat,” kata Direktur Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (TWC) Edy Setijono.
Edy menambahkan, TWC sebagai Indonesia Heritage Management berkomitmen penuh dalam pengelolaan destinasi heritage and culture yang berkelanjutan dan berkualitas, untuk menghadirkan destinasi yang inspiratif, atraktif dan edukatif.
“Wajah baru TMII direalisasikan untuk mengembalikan ruh dan spirit pembangunan TMII sebagai miniatur Indonesia. Poin dari revitalisasi ini adalah menghadirkan TMII sebagai the ultimate showcase of Indonesian beauty. TWC mengembangkan empat konsep pengelolaan TMII yaitu pilar inclusive, green, smart and culture,” tambah Edy.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: BeritaSatu.com