Update Gempa Cianjur, Masih 25 Korban Tertimbun Bangunan
Jakarta, Beritasatu.com - Hingga Selasa (22/11) pagi Pusat Pengendalian Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau Pusdalops BNPB masih menyebutkan sebanyak 25 warga tertimbun reruntuhan bangunan. Data menyebutkan sejumlah warga tersebut teridentifikasi berada di Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Hal itu diungkapkan Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari melalui keterangan tertulis yang diterima Beritasatu.com, Selasa (22/11/2022).
Sekretaris Utama BNPB, Lilik Kurniawan menyampaikan, prioritas utama penanganan darurat, yaitu pencarian dan evakuasi korban, penanganan pengungsi serta perbaikan sarana vital dan pembersihan material yang menutup akses jalan.
Pada penanganan pengungsi, Lilik menggarisbawahi gotong royong untuk memberikan pelayanan kepada para penyintas maupun mereka yang mengungsi.
“Pada pencarian dan evakuasi korban, lakukan pencarian dan evakuasi serta perawatan warga yang mengalami luka-luka,” ujar Lilik yang melanjutkan untuk memimpin rapat koordinasi.
Sedangkan Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto melakukan koordinasi secara daring pada Senin petang (21/11) dengan kementerian dan lembaga untuk percepatan penanganan pascagempa Cianjur.
Pada rapat koordinasi tersebut Suharyanto menekankan, target masa tanggap darurat berlangsung selama satu minggu dan berharap proses pencarian dan evakuasi sudah selesai. Suharyanto juga meminta kementerian dan lembaga dapat bersinergi dan berkolaborasi untuk mempercepat penanganan darurat.
Di samping itu, ia mengatakan, pihaknya telah mengerahkan personel dan logistik ke lokasi bencana. “Kami juga menyiagakan satu unit helikopter untuk distribusi bantuan,” ujar Suharyanto.
Pada rapat koordinasi tersebut, kementerian dan lembaga memberikan informasi mengenai dukungan yang telah dilakukan di lokasi terdampak maupun sumber daya yang telah disiapkan.
Sementara itu, Kepala Pusdalops BNPB Bambang Surya Putra, M.Kom menginformasikan pos komando (posko) penanganan darurat berada di kantor BPBD Cianjur. Bambang mengatakan, pos pendamping nasional atau pospenas akan diaktifkan berdekatan dengan posko.
Sedangkan untuk mempercepat penanganan, ia merekomendasikan adanya pos lapangan di tiga kecamatan paling terdampak, yang berada di Kabupaten Cianjur.
Dalam mendukung tanggap darurat, Bambang mengharapkan klaster dapat segera aktif dan membantu operasi lapangan yang telah direncanakan posko.
Di akhir rapat koordinasi, Sekretaris Utama BNPB meminta setiap kementerian dan lembaga untuk menempatkan penghubung di pospenas. Ini akan mempermudah koordinasi dan komunikasi sehingga sinergi dan kolaborasi sumber daya dapat dioptimalkan berjalan efektif.
Hadir pada rapat koordinasi antara lain Kementerian Sosial, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Kesehatan, Kementerian PUPR, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Badan Geologi, BMKG, Basarnas, TNI dan Polri.
Kepala BNPB bersama dengan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kepala BMKG dan jajaran telah menuju lokasi terdampak dengan menggunakan helikopter.
Sumber: BeritaSatu.com
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Bagikan
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI
Warga Binaan Lapas Blitar Rutin Tadarus Selama Ramadan
Ini Alasan Ahmad Dhani Larang Once Nyanyikan Lagu Dewa 19
Didorong Pendapatan, Laba Sawit Sumbermas Naik ke Rp 1,8 T
Emiten Pabrik Terigu Cerestar Balikkan Rugi Jadi Untung
Sri Mulyani: UMKM Bisa Ciptakan 97% Lapangan Kerja di ASEAN
Pakai Ponsel Saat Mengemudi, Erling Haaland Diperiksa Polisi
Harga Emas Turun karena Saham dan Dolar di Zona Hijau
Inklusi Keuangan Digital UMKM Perkuat Ekonomi ASEAN
