Jakarta, Beritasatu.com - Dampak psikologis yang mendalam dialami pegawai Kemenkop dan UKM yang menjadi korban pemerkosaan. Pegawai Kemenkop yang berinisial ND (27) itu kini disebut menjadi seorang yang pendiam.
Hal itu disampaikan oleh Wakil Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), Edwin Partogi Pasaribu. Padahal, kata Erwin, ND sebelumnya merupakan pribadi yang terbuka.
"Korban itu sudah mengalami penderitaan pascaperistiwa yang tidak dirasakan oleh kita semua. Kalau kita melihat bagaimana penderitaan korban, diceritakan oleh keluarganya, itu korban menjadi pribadi yang berbeda dari yang mereka kenal sebelumnya" kata Edwin kepada jurnalis B-Universe di kantor LPSK, Jakarta Timur, Rabu (23/11/2022).
"Korban ini jadi pendiam, sulit berkomunikasi. Sebelum peristiwa, korban ini orang yang sangat dekat, suka curhat. Pasca peristiwa, sifat itu hilang," ucap Edwin.
Edwin juga menyebut, korban menjadi pendiam walaupun saat ini sudah bekerja di swasta.
Berdasarkan asesmen psikologis LPSK, sejak peristiwa pemerkosaan pada 6 Desember 2019, ND tidak pernah mendapat layanan psikologis sehingga kondisi psikis korban saat ini membutuhkan konseling yang intensif karena mengalami trauma.
Adapun kasus pemerkosaan terhadap ND sendiri terjadi ketika dirinya tengah ikut Rapat Di Luar Kantor (RDL). Diketahui bahwa ada empat rekan kerja ND yaitu W, Z, MF dan N yang diduga melalukan pemerkosaan terhadapnya di salah satu hotel di Kota Bogor.
Baca selanjutnya
Proses hukum terhadap empat pelaku tersebut sempat dihentikan (SP3) setelah salah ...
Halaman: 12selengkapnya
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: BeritaSatu.com