Lampung, Beritasatu.com - Puluhan hektare tanaman cabai milik petani di Kampung Purwa Jaya, Kecamatan Banjar Margo, Kabupaten Tulang Bawang, Lampung terancam gagal panen akibat cuaca ekstrem yang terjadi beberapa pekan terakhir.
Salah seorang petani cabai, Ujang (56) mengatakan, mayoritas kondisi tanamanmereka rusak dan membusuk. Kondisi tersebut, menyebabkan para petani cabai mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah.
"Tidak hanya cuaca ekstrem, serangan hama yang ikut menyerang juga menyebabkan tanaman cabai banyak yang membusuk, sehingga tidak dapat dipanen," kata Ujang kepada BTV, di Kabupaten Tulang Bawang, Lampung, Jumat (25/11/2022).
Saat ini, kata Ujang, para petani hanya bisa pasrah dengan kondisi tanamannya yang rusak. "Pasalnya, mayoritas petani cabai telah berusaha dengan berbagai cara untuk memperbaiki kondisi tanaman," imbuhnya.
Selain masalah cuaca ekstrem dan serangan hama, tambah Ujang, tingginya harga pupuk dan obat-obatan pertanian membuat petani semakin mengeluh dan meratapi nasib.
"Mayoritas tanaman rusak dan nyaris tidak dapat dipanen. Kondisi tanaman rusak akibat tingginya intensitas hujan. Tanaman cabai rusak mulai dari batang hingga buah cabai yang membusuk," paparnya.
Ujang mengatakan, selain guyuran hujan deras dan cuaca ekstrem, kondisi cabai ini diperparah akibat serangan hama yang mengakibatkan buah cabai menjadi keriting kering dan membusuk.
"Kondisi ini mengakibatkan para petani cabai merugi karena terancam gagal panen,” tandasnya.
Menurut Ujang, kalangan petani cabai sudah berupaya untuk mengantisipasi kerusakan tanaman miliknya dengan cara memberikan pupuk organik, obat-obatan, dan upaya lainnya.
"Sayangnya, upaya tersebut sia-sia karena tanaman ternyata tetap rusak dan nyaris tidak dapat di panen. Saat ini, kami hanya berharap ada uluran tangan pemerintah untuk membantu petani cabai dalam mengurangi kerugian," pungkasnya.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: BeritaSatu.com