Jakarta, Beritasatu.com - Kepala Badan BNPB, Suharyanto menyebutkan total ada 526 gedung dan infrastruktur yang rusak akibat gempa Cianjur.
"Untuk infrastruktur sekolah ada penambahan ada 363 sekolah yang rusak, tempat ibadah 144, faskes 3, gedung kantor 16," ungkap Suharyanto di Pendopo Kabupaten Cianjur, Cianjur, Jawa Barat, Jumat (25/11/2022).
Suharyanto mengatakan data kerusakan yang didapat saat ini berdasarkan data dan cek lokasi yang dilakukan secara langsung oleh seluruh tim yang tergabung dalam tanggap darurat bencana gempa Cianjur.
Kemudian selain data di atas, Suharyanto mengatakan kerugian material hingga hari ini tidak memiliki terlalu banyak perubahan dari sebelumnya. "Memang untuk kondisi rumah rusak rumah sedang rusak ringan ini akan bergeser tidak bisa langsung pasti angkanya," katanya
Suharyanto mengatakan besaran angka kerugian tersebut tidak bisa langsung valid karena ada asesmen untuk gedung yang rusak sedang, rusak ringan dan rusak berat.
"Bagaimana yang rusak sedang, rusak berat, ringan ini tim masih terus bekerja di lapangan," jelasnya.
Ia menyatakan dalam pendataan tersebut melibatkan serangkaian pihak, seperti Kementrian PUPR, Kementrian Pemerintah Daerah maupun unsur dari Perguruan Tinggi, BNPB dan BPBD. "Artinya untuk rumah rusak berat, ringan sedang angkanya masih fluktuatif," imbuhnya.
Kemudian, ia menambahkan terkait pendistribusian logistik hari ini sudah berjalan semakin baik, bahkan untuk yang ingin mendistribusikan logistik secara langsung ke pengungsi bisa dilakukan.
"Mungkin ada beberapa organisasi Masyarakat yang meminta secara langsung tidak harus melewati posko meski sudah lapor posko, ini diijinkan," katanya.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: BeritaSatu.com