Jakarta, Beritasatu.com - BNPB melakukan kerja sama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) untuk memastikan keselamatan korban wanita dan anak-anak akibat gempa Cianjur.
"Kemudian satu hal lagi kami sudah mulai melakukan survey data terpilih berkerjasama dengan kementerian perempuan dan anak. Sehingga kita sudah mulai memetakan beberapa wanita dan anak-anak," ungkap Kepala Badan BNPB, Suharyanto di Pendopo Kabupaten Cianjur, di Cianjur, Jumat (25/11/2022).
Suhayanto mengatakan, kerja sama tersebut tak hanya untuk membantu keselamatan perempuan dan anak-anak namun juga orang yang berkebutuhan khusus yang terkena dampak akibat gempa Cianjur.
"Sehingga mungkin nanti dalam beberapa hari ke depan pendistribusian logistik pun bisa lebih tepat dan terarah, setidaknya kita bisa menyelesaikan survey ini dengan cepat," tambahnya.
Kembali Surhayanto menyatakan hingga hari ini telah ditemukan sebanyak 110 titik pengungsian korban gempa Cianjur. Sehingga, pihaknya harus memastikan bahwa seluruh kegiatan pendistribusian logistik akan berjalan lancar.
"Baik pengungsian yang terpusat atau besar yang menampung 200, 300, dan 400 orang. Maupun yang kekuatan hanya 5-10 orang," tuturnya.
Suharyanto menyatakan 110 titik tersebut tersebar di 15 Kecamatan, Sehingga dia menyatakan hal tersebut membutuhkan strategi, tenaga dan kekuatan yang ekstra dalam pendistribusian logistik. Meskipun demikian pihaknya memastikan bahwa seluruh rangkaian pemberian logistik akan berjalan dengan baik.
"Mudah-mudahan ke depan seiring dengan berjalannya waktu semakin baik dan semua masyarakat Kabupaten Cianjur sekitar 16.000 lebih yang mengungsi semuanya bisa terlayani," harapnya.
Ini dikarenakan pihaknya telah bekerjasama dengan kepolisian dalam kegiatan tersebut. Demi mencegah adanya tindakan pengadangan oleh warga, pemberian bahan logistik akan dikawal oleh pihak kepolisian.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: BeritaSatu.com