Jakarta, Beritasatu.com -Pasien pertama dengan HIV AIDS ditemukaan di Bali pada 1987 atau 35 tahun lalu. Hal itu diungkapkan Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan, Maxi Rein Rondonuwu, pada peringatan Hari AIDS Sedunia, Kamis (1/12/2022).
"Ini kalau saya hitung di Indonesia sejak 1987 kasus pertama di Bali berarti kita sudah hampir 35 tahun dan saat kita merayakan ini (Hari AIDS Sedunia) maka gambaran tentang situasi global dan situasi Indonesia harus menjadi refleksi," kata Maxi Rondonuwu.
Peringatan Hari AIDS Sedunia oleh Kemenkes bertajuk "Satukan Langkah Cegah HIV, Semua Setara Akhiri AIDS". Pada momentum ini Kemenkes kembali mengingatkan pengetahuan, kesadaran, serta kemandirian masyarakat terkhusus perempuan dan anak remaja yang rentan terhadap transmisi penyebaran HIV AIDS dan mengakhiri endemi ini di 2030.
Menurut Maxi Rondonuwu, HIV AIDS di Indonesia masih menjadi ancaman. "Kita sudah 35 tahun tetapi belum ada tanda tanda melakukan eliminasi HIV AIDS” katanya.
HIV atau Human Immunodeficiency Virus merupakan virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh sehingga daya tubuh semakin melemah dan rentan diserang berbagai penyakit. HIV yang tidak cepat ditangani akan berkembang menjadi AIDS atau Acquired Immune Deficiency Syndrome. AIDS merupakan stadium akhir dari infeksi HIV dan tubuh sudah tidak mampu untuk melawan infeksi yang ditimbulkan.
Berdasarkan catatan Beritasatu.com, temuan kasus pertama HIV AIDS adalah di RS Sanglah, Bali pada Maret 1987. Seorang pria warga negara Belanda yang tinggal bersama teman prianya di Karangasem mengalami sakit yang tak kunjung sembuh. Tubuhnya kering kerontang.
Temuan tersebut mengejutkan publik. HIV AIDS ketika itu dianggap sebagai penyakit yang mudah menular dan sangat mematikan. Masyarakat belum begitu paham mengenai penyakit ini serta memandangnya sebagai sesuatu yang tabu karena cara penularannya melalui hubungan seksual.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: BeritaSatu.com