Jakarta, Beritasatu.com - Bupati Cianjur, Herman Suherman mengharapkan Kementerian Keuangan mencairkan anggaran untuk ganti rugi rumah rusak akibat gempa Cianjur pada pekan depan, Senin, 5 Desember 2022 mendatang. Herman mengaku sudah menandatangani Surat Keputusan (SK) penggantian rumah rusak tersebut untuk diusulkan kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
"Alhamdulillah tadi jam 13.00 WIB saya tandatangani SK-nya dan saya langsung usulkan ke BNPB yang akan diteruskan ke Kemenkeu. Mudah-mudahan hari Senin sudah bisa direalisasikan," ujar Herman saat konferensi pers update penanganan gempa bumi M 5,6 di Cianjur, Jawa Barat yang disiarkan Youtube BNPB, Kamis (1/12/2022).
Herman mengatakan, nominal ganti rugi rumah rusak sudah ditentukan sesuai dengan tingkat kerusakan. Rumah yang masuk kategori rusak ringan, kata dia, akan mendapatkan ganti rugi sebesar Rp 10 juta.
Lalu, untuk rumah yang rusak sedang akan mendapatkan ganti rugi sebesar Rp 25 juta. "Untuk yang rusak berat, ganti ruginya Rp 50 juta," tandas dia.
Berdasarkan data per 1 Desember 2022, rumah rusak akibat gempa Cianjur sebanyak 24.107 unit dengan perincian rumah rusak berat sebanyak 5.631, rumah rusak sedang 7.273 rumah dan rumah rusak ringan sebanyak 11.203.
Herman mengatakan, dana ganti rugi rumah rusak tersebut tidak akan masuk ke kas daerah, tetapi langsung ke rekening BPBD Kabupaten Cianjur.
"Uang ganti rugi tersebut ada di rekening BPBD Kabupaten Cianjur, tidak melalui kas daerah," pungkas dia.
Tercatat hingga 1 Desember 2022, sebanyak 329 orang meninggal dunia akibat gempa Cianjur dan 11 orang masih dalam tahapan pencarian. Lalu, korban yang mengalami luka berat sebanyak 595 orang dan sebanyak 59 orang hingga saat ini masih dirawat di RS Cianjur.
Sementara jumlah warga yang mengungsi akibat gempa tersebut hingga saat ini sebanyak 114.414 orang dengan perincian sebanyak 54.659 laki-laki dan 59.755 perempuan. Selain itu, terdapat pengungsi yang merupakan penyandang disabilitas sebanyak 146 jiwa, ibu hamil sebayak 1.380, dan lansia sebanyak 7.308 jiwa.
Selain rumah rusak, banyak juga infrastruktur yang rusak, yakni 520 sekolah, 190 tempat ibadah, 14 fasilitas kesehatan dan 17 gedung/kantor.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: BeritaSatu.com