Jakarta, Beritasatu.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, Pemilu 2024 digelar dalam situasi ekonomi global yang tidak pasti, sulit diprediksi, dan sulit dikalkulasi. Hampir semua kepala negara, kata Jokowi sedang pusing kepalanya menghadapi kondisi ekonomi global tersebut. Jokowi sebagai kepala negara Indonesia mengaku tidak mengalami hal itu.
"Inilah yang harus kita memiliki perasaan yang sama bahwa saat ini keadaan dunia sedang sulit. Semua kepala negara pusing kepalanya. Indonesia tidak," kata Jokowi saat memberikan sambutan dalam konsolidasi nasional KPU dalam rangka persiapan Pemilu 2024 di Convention Hall Beach City Entertainment Center (BCEC), Ancol, Jakarta yang disiarkan kanal Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (2/12/2022).
Jokowi menuturkan, saat ini terdapat 14 negara yang masuk sebagai pasien International Monetary Fund (IMF). Bahkan, terdapat 20 negara lainnya yang sedang mengantre untuk menjadi pasien IMF. Padahal, saat krisis ekonomi pada 1997-1998 lalu, hanya lima negara yang menjadi pasien IMF.
"Dulu, 97-98 hanya lima negara sudah geger. Ini sudah 14 negara masuk jadi pasien. 20 negara mengantre lagi di depan pintunya IMF untuk minta juga bantuan dan ada 66 negara yang rentan untuk ikut antre lagi di depan IMF," ungkapnya.
Jokowi berharap, masyarakat memiliki perasaan yang sama. Saat ini, kondisi ekonomi global sedang tidak dalam kondisi normal, tetapi abnormal. Kondisi ini diawali pandemi Covid-19 berlanjut dengan perang di Ukraina serta ketegangan geopolitik.
"Muncul persoalan-persoalan baru. Krisis pangan, krisis energi, krisis finansial, krisis biaya hidup. Di semua negara. Justru yang banyak di negara-negara maju. Inilah yang harus kita memiliki perasaan yang sama bahwa saat ini keadaan dunia sedang sulit," paparnya.
Baca selanjutnya
Jokowi bersyukur di tengah kondisi ekonomi global yang tidak menentu, ekonomi ...
Halaman: 12selengkapnya
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: BeritaSatu.com