Bogor, Beritasatu.com - Akibat terus-menerus digerus air, Jembatan Cikereteg di Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor rawan ambrol. Kondisi ini membuat polisi menutup separuh ruas Jembatan Cikereteg yang menjadi jalan utama jalur Jakarta-Sukabumi. Kendaraan besar dan bus diimbau agar tidak melintas, sementara lokasi longsor dipasang pembatas berupa ban bekas serta tali plastik, meski demikian karena tidak adanya personel polisi yang berjaga, kendaraan besar tetap melintas di lokasi, Minggu (4/12/2022).
Semakin hari kondisi jembatan Cikereteg ini kondisinya semakin memprihatinkan. Terlihat turap penahan tebing jembatan setinggi sekitar 12 meter, kini sudah ambrol hingga menuju dasar Sungai Cikereteg. Bongkahan turap yang runtuh juga terlihat menutup ruas sungai sehingga arus air yang berbelok semakin menggerus pondasi Jembatan Cikereteg.
Menurut warga, kerusakan jembatan Cikereteg ini sudah berlangsung perlahan sejak sebulan lalu, dimulai dari longsor kecil namun perlahan membesar hingga bawah. Puncaknya saat hujan deras dua hari yang lalu yang membuat longsoran semakin membahayakan.
Menurut Muslihat (26) warga Desa Pancawati, Kecamatan Caringin mengungkapkan kondisi jalan nasional ini semakin mengkhawatirkan warga yang melintas.
"Ya khawatir kang, ini kan jalan makin ambles, apalagi banyak kendaraan melintas sehingga rawan longsor," ungkap Muslihat.
Guna mengantisipasi bahaya, petugas Polres Bogor sudah memasang peringatan agar ruas jalan hanya digunakan separuhnya saja. Kendaraan dua arah berjalan bergantian di separuh badan jalan. Petugas juga memasang spanduk peringatan agar kendaraan besar dan truk bermuatan agar tidak melintas di ruas jalan tersebut.
"Ini kan enggak ada polisi yang jaga, jadi truk sama kendaraan besar tetap lewat," lanjut Muslihat.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: BeritaSatu.com