Jakarta, Beritasatu.com - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) meminta para guru untuk lebih memperhatikan kemampuan siswa ketimbang terlalu fokus merampungkan target kurikulum.
"Guru itu adalah korban dari target kurikulum dan siswa adalah korban berikutnya," ujar Pelaksana Tugas Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran Kemendikbudristek Zulfikri Anas dalam Temu Inovasi Ke-14 di Sesi Breakout 1 di Jakarta, Selasa (7/12/2022).
Ia mengatakan guru di sejumlah daerah masih fokus dalam merampungkan target kurikulum. Untuk mencapai target tersebut, guru hanya melihat materi di buku dan menggunakan materi dengan cara yang sama untuk semua anak di satu kelas.
Persoalannya, menurut dia, cara itu belum tentu cocok untuk semua anak yang ada di kelas tersebut. Ia menemukan kasus ada siswa kelas 10 yang kemampuannya setara dengan siswa kelas 2 SD dalam hal perkalian matematika.
Menurutnya, kasus tersebut karena guru mengajar hanya berdasarkan kurikulum tanpa melihat kemampuan siswa.
"Ketika diminta mengisi soal perkalian, untuk satu dan dua digit masih bisa tapi untuk tiga digit dan seterusnya kesulitan. Setelah dicek lagi, kemampuan siswa kelas 10 itu setara dengan siswa kelas 2 SD. Lalu diambil jalan tengahnya, siswa kelas 10 itu diajarkan sebagaimana layaknya anak kelas 2 SD," kata dia.
Baca selanjutnya
Menurutnya, literasi para siswa sebenarnya sudah cukup tinggi. Namun, terkadang kurikulum ...
Halaman: 12selengkapnya
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: ANTARA