Jakarta, Beritasatu.com - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati mengajak komunitas internasional bergotong royong membangun sistem peringatan dini siklon tropis yang handal. Menurutnya, langkah ini penting guna mencegah kerugian materil non materil lebih besar akibat siklon tropis.
"Kerjasama ini diharapkan dapat menciptakan zero victim di daerah yang terkena dampak badai tropis," ungkap Dwikorita secara virtual pada Rabu (7/12/2022) dalam The Tenth WMO International Workshop on Tropical Cyclones (IWTC-10).
Sebagai informasi, siklon tropis adalah badai dengan kekuatan yang besar. Radius rata-rata siklon tropis mencapai 150 hingga 200 km. Siklon tropis terbentuk di atas lautan luas yang umumnya mempunyai suhu permukaan air laut hangat, lebih dari 26.5 °C. Angin kencang yang berputar di dekat pusatnya mempunyai kecepatan angin lebih dari 63 km/jam.
Dwikorita menyebut bahwa siklon tropis adalah salah satu fenomena atmosfer yang menimbulkan dampak sangat besar pada tempat-tempat yang dilaluinya.
Dampak ini bisa berupa angin kencang, hujan deras berjam-jam, bahkan berhari-hari yang dapat mengakibatkan terjadinya banjir, gelombang tinggi, dan gelombang badai (storm surge). Dampaknya, kata dia, tidak hanya kerusakan materil, namun juga dapat mengakibatkan korban jiwa.
Baca selanjutnya
Maka dari itu, lanjut Dwikorita, pemberian peringatan siklon tropis yang memadai ...
Halaman: 123selengkapnya
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: BeritaSatu.com