Home News

Impor Beras, Bapanas Jamin Tidak Rugikan Petani

Kamis, 8 Desember 2022 | 13:20 WIB
Ichsan Ali, Jeff Handersan / JAS
Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo bersama Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan meninjau ketersediaan stok dan harga pangan di beberapa supermarket di Jakarta Barat, Kamis, 8 Desember 2022.

Jakarta, Beritasatu.com - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengungkapkan, keputusan pemerintah melalui Bulog untuk mengimpor beras 500.000 ton tidak akan merugikan petani. Hal ini disampaikan Arief usai melakukan monitoring ketersediaan stok dan harga pangan di beberapa supermarket di Jakarta Barat, pada Kamis (8/12/2022) pagi.

Arief menegaskan, keputusan impor beras dilakukan secara terukur, jumlahnya tidak banyak, dan hanya diperuntukkan ke Bulog sajadan tidak akan merugikan petani.

"Kemudian kalau ada isu misalnya dengan impor (merugikan) harga petani, enggak. Ini sangat terukur, tidak banyak-banyak dan itu hanya di Bulog, tidak di siapa-siapa. Dan itu pengawasan keluarnya ketat, Badan Pangan bersama Bulog menjamin itu. Kalau ada isu akan merugikan petani, tidak. Hari ini kita tidak akan merugikan seperti itu, 4 tahun kita enggak impor. Tapi kita mesti realistis sebuah negara harus punya cadangan," tegasnya.

Adapun, menurut Arief saat ini stok cadangan beras pemerintah (CBP) milik Bulog tersisa 290.000 ton beras. Menurutnya, Bulog sangat memerlukan stok tambahan dikarenakan sebagai antisipasi kejadian luar biasa seperti bencana alam.

"Khusus CBP itu sekarang stoknya 290.000 ton ya kalau digabungkan dengan komersialnya sekitar 490.000 ton, sehingga saya mau mengajukan yang stoknya komersial supaya diimpor menjadi CBP, jadi kalau CBP itu artinya bisa untuk operasi pasar, bisa untuk kegiatan-kegiatan intervensi harga, tetapi sebenarnya kita memerlukan stok tambahan yang di Bulog," papar Arief.

"Kita memerlukan stok untuk intervensi, kemudian in case ada kondisi kejadian luar biasa. Coba bayangkan kalau ada seperti (bencana) Semeru, Cianjur kalau kita enggak punya stok di seluruh ada itu akan enggak baik buat kita, jadi negara harus punya stok," jelas Arief.

Arief menambahkan, keputusan impor beras juga mengalami kendala akibat kebijakan di setiap negara untuk mengamankan stok pangannya terlebih dahulu.

"Nomor satu stok itu harus mengakomodir yang dari lokal tapi pada saat dari lokal sudah tidak memungkinkan untuk masuk, sudah telanjur di masyarakat, sudah di rumah kita semua," katanya.

"Ya sudah kita siapkan cadangan dari luar negeri seperti Pak Mendag tadi sampaikan, anytime Bulog dipersilakan untuk bisa memasukkan (impor) dan hari ini tidak mudah cari stok dari luar negeri, karena di setiap negara itu harus mengamankan pangannya masing-masing. Ini harus menjadi catatan ya, tidak mudah," pungkasnya.



Sumber: BeritaSatu.com

# Impor Beras# Bapanas# Arief Prasetyo Adi# Zulkifli Hasan# Stok Beras
Bagikan

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI