Jakarta, Beritasatu.com - Dalam kurun waktu sebulan, tiga miliarder kripto meninggal dunia. Ketiga kematian itu terjadi secara tidak terduga di tengah anjloknya aset-aset kripto, sehingga menimbulkan banyak pertanyaan.
Tiantian Kullander, Vyacheslav Taran dan Nikolai Mushegian meninggal dunia dalam sebulan terakhir. Meninggalnya mereka sekarang menjadi pusat narasi konspirasi baru di media sosial, meskipun tidak ada bukti kuat apakah mereka meninggal karena dibunuh, bunuh diri, atau memalsukan kematian mereka sendiri.
Terlepas dari teori konspirasi yang beredar, berikut adalah fakta-fakta yang diketahui sejauh ini seputar kematian mereka.
Vyacheslav Taran
Vyacheslav Taran meninggal dunia pada 25 November 2022 karena kecelakaan helikopter. Taran adalah miliarder kripto dari Rusia berusia 53 tahun. Dia adalah salah satu pendiri platform perdagangan dan investasi Libertex dan klub Forex.
Taran sedang terbang dari Swiss ketika helikopternya jatuh di dekat Monako di hari yang cerah. Helikopter itu bermesin tunggal H130. Sebelum kecelakaan, tidak ada tanda-tanda kerusakan pada helikopter yang diterbangkan oleh seorang pilot Prancis berusia 35 tahun yang juga meninggal dalam kecelakaan itu.
Polisi mengatakan bahwa keterlibatan pihak ketiga tidak dapat sepenuhnya dikesampingkan tetapi belum bisa dikonfirmasi. Ada penumpang lain yang akan naik helikopter naas itu tetapi dia membatalkannya pada menit terakhir sehingga menimbulkan lebih banyak kecurigaan dalam kasus tersebut.
Baca selanjutnya
Tiantian Kullander adalah salah satu pendiri Amber Group dan organisasi e-sports ...
Halaman: 12selengkapnya
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: Daily Mail, Newsweek, Spiel Times