Solo, Beritasatu.com – Persiapan resepsi pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono yang akan dilangsungkan pada Minggu (11/12/2022) besok di Kota Solo, Jawa Tengah terus dilakukan. Salah satunya menghias jalanan menuju Pura Mangkunegaran, lokasi resepsi pernikahan Kaesang dan Erina, agar terlihat lebih semarak.
Belasan perajin janur yang berasal dari Kota Yogyakarta didatangkan ke Solo untuk membuat berbagai hiasan dari daun kelapa muda atau janur. Mereka membuat penjor, pajegan dan lampion.
Salah satu perajin janur, Sarjono Siswoyo Putra menjelaskan, ada 46 penjor yang akan dibuat untuk menghias sepanjang jalan dari perempatan Ngersopuro menuju pintu utama Pura Mangkunegaran. Selain itu, Sarjono bersama belasan perajin lainnya juga membuat 30 lampion dan dua pajegan.
“Ini lagi membuat penjor, lampion dan pajegan untuk acara ngunduh mantu Pak Jokowi, besok (Minggu) pagi. Ini sudah siap dan sebagian sudah kami pasang di sepanjang jalan menuju pintu masuk Pura Mangkunegaran,” ungkap Sarjono Siswoyo Putra.
Sarjono menjelaskan, pihaknya membutuhkan sebanyak 75 pelepah janur, 25 batang pisang, 46 bambu, dan sejumlah alat bantu lainnya untuk membuat hiasan dari janur ini. Ia mengaku sudah memotong-motong janur tersebut saat berada di Yogyakarta. Dengan demikian, ketika di Solo, Sarjono dan para perajin hanya perlu merangkai menjadi sebuah hiasan.
“Kalau mulainya sudah dari di Yogya. Jadi kita potong-potong dulu, dan lalu kita rangkai di sini. Ini sudah siap dan sebagian juga sudah dipasang di jalan,” jelasnya.
Menurut Sarjono, ada 16 perajin yang dilibatkan dalam membuat janur untuk hiasan pernikahan Kaesang dengan Erina. Mereka berasal dari sebuah kelompok bernama janurku, yang ada di kawasan Goa Selarong, Yogyakarta.
Perajin lain bernama Suparjo mengaku bersyukur dilibatkan dalam pernikahan putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu. Menurutnya, keberadaan janur saat ini sudah mulai ditinggalkan oleh generasi muda, sehingga momentum pernikahan Kaesang dengan Erina diharapkan dapat mengingatkan kembali mengenai hiasan janur yang merupakan warisan leluhur.
“Yang pertama ada ya itu di Yogya lalu dikembangkan di seluruh Indonesia. Dulu sering setiap ada acara terutama pernikahan selalu ada janur, tetapi saat ini terancam punah. Kesempatan ini kami gunakan juga untuk mengenalkan bahwa janur masih ada. Ini merupakan kebudayaan bangsa,” jelas Suparjo.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: BeritaSatu.com