Jakarta, Beritasatu.com - Sebagai bagian dari rangkaian Dies Natalis ke-27 Program Pascasarjana Universitas Kristen Indonesia (UKI) dan Hari Hak Asasi Manusia Internasional, program Magister Ilmu Hukum (MIH) UKI menggelar konferensi internasional "Hak Asasi Manusia dan Martabat Manusia" di Jakarta, Sabtu (10/12/2022).
Konferensi ini menghadirkan para ahli dari Universitas Nasional De Mar Del Plata Argentina, antara lain Favio Farinella, Mariano De Rosa, Romina Manzo, serta pembicara dari negara India, Sri Lanka, Pakistan, Nigeria, dan Indonesia.
Direktur Program Pasca Sarjana Universitas Kristen Indonesia (UKI) Bernadetha Nadeak menyampaikan, konferensi internasional ini merupakan agenda tahunan MIH UKI yang kali ini menyoroti tentang perlindungan hak asasi manusia dan martabat manusia.
"Memahami hubungan antara hak asasi manusia dan martabat manusia memungkinkan kita untuk memahami lebih banyak tentang kemanusiaan dan dunia tempat kita hidup," kata Bernadetha.
Menurut Bernadetha, konsep martabat manusia menggarisbawahi pentingnya hak asasi manusia dan kewajiban untuk menghormati hak-haknya. "Dalam hal ini, harkat dan martabat manusia dipandang sebagai landasan utama hak asasi manusia,” tandasnya.
Sementara itu, profesor dari Universitas Nasional De Mar Del Plata Argentina Romina Manzo juga menyoroti perlindungan hak asasi digital, yaitu perluasan dari hak asasi manusia fundamental yang diterapkan di dunia digital.
"Hal ini mencakup hak masyarakat untuk mengakses, kebebasan berekspresi, perlindungan data pribadi, hak untuk dilupakan atau right to be forgotten, serta perlindungan terhadap hak kekayaan intelektual," kata Romina.
Secara umum, tambah Romina, hak asasi digital dipahami sebagai sekumpulan hak-hak masyarakat untuk mengakses, menggunakan, menciptakan, menyebarluaskan kerja digital, serta untuk mengakses dan menggunakan komputer dan perangkat elektronik lainnya, termasuk jaringan komunikasi, khususnya internet.
"Orang-orang harus dapat mengakses internet, terlepas dari pendapatan mereka atau lokasi geografis mereka. Ketika Anda menyebut hak asasi manusia, hak akses sangat penting untuk kebebasan berpendapat,” kata Romina.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: BeritaSatu.com