Hotel Tempat Favorit Warga China di Kabul Diserang, 3 Tewas
Kabul, Beritasatu.com - Setidaknya tiga orang tewas ketika orang-orang bersenjata menyerang sebuah hotel tempat favorit warga China di Kabul ibu kota Afghanistan, pada Senin (12/12/2022). Saksi melaporkan ada beberapa ledakan dan rentetan tembakan senjata, dalam aksi serangan yang diklaim dilakukan ISIS.
Asap terlihat mengepul dari Hotel Kabul Longan bertingkat ketika pasukan keamanan Taliban bergegas ke lokasi dan menutup lingkungan itu.
Taliban mengklaim telah meningkatkan keamanan sejak kembali berkuasa pada Agustus tahun lalu, tetapi ada sejumlah ledakan bom dan serangan, banyak yang diklaim oleh cabang lokal dari kelompok ISIS.
LSM Italia, yang mengoperasikan rumah sakit hanya 1 km dari lokasi ledakan mengatakan, telah menerima 21 korban, termasuk tiga orang tewas pada saat kedatangan.
Tidak disebutkan apakah mereka yang tewas adalah warga sipil atau terlibat dalam serangan itu.
Seorang juru bicara polisi Kabul mengatakan tiga penyerang tewas dan satu tersangka ditangkap.
"Semua tamu hotel telah diselamatkan dan tidak ada orang asing yang tewas. Hanya dua tamu asing yang terluka ketika mereka melemparkan diri dari lantai atas," tambah juru bicara Taliban Zabiullah Mujahid di Twitter.
ISIS mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Senin bahwa dua personelnya "menyerang sebuah hotel besar yang sering dikunjungi oleh diplomat dan pengusaha China di Kabul, di mana mereka meledakkan dua alat peledak yang disembunyikan di dalam dua tas."
Salah satu dari dua pejuang, yang diidentifikasi ISIS sebagai Abu Umar dan Abdul Jabbar, melemparkan granat tangan ke petugas Taliban, kata pernyataan itu, sementara yang lain mulai meledakkan alat peledak dan menembaki tamu hotel, kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan, mengklaim 30 orang. terluka atau terbunuh.
Video yang beredar di media sosial menunjukkan orang-orang memanjat keluar dari jendela di lantai bawah gedung, dengan tanda hotel.
Video lain menunjukkan api besar dari bagian lain, dengan asap tebal.
Hotel ini populer di kalangan pengunjung bisnis China, yang berbondong-bondong ke Afghanistan sejak kembalinya Taliban untuk mengejar kesepakatan bisnis yang berisiko tinggi tetapi berpotensi menguntungkan.
China, yang berbagi perbatasan sepanjang 76 km dengan Afghanistan, belum secara resmi mengakui pemerintah Taliban tetapi merupakan salah satu dari sedikit negara yang mempertahankan kehadiran diplomatik penuh di sana.
Sumber: AFP
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Bagikan
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI
Bappebti Catat Transaksi Emas Digital Naik Pesat di 2023
Allianz Life dan Bank QNB Lanjutkan Kerja Sama Pemasaran Unit Link
Anggota Polisi Banten Tewas Tertembak Senjata Laras Panjang Miliknya
Jokowi Tunggu Laporan Ketua Umum PSSI terkait Sanksi FIFA
Mikel Arteta Pelatih Terbaik Liga Inggris Bulan Maret
Penjualan Emas Naik, Laba Hartadinata Melesat 30,7 Persen
