Imam Besar Sebut Bom Bunuh Diri Merupakan Kekufuran
Jakarta, Beritasatu.com - Imam Besar Masjid Al-Markaz Al-Islami Makassar, Sulawesi Selatan, Muammar Muhammad Bakry mengatakan, aksi bom bunuh diri merupakan tindakan kufur serta tidak sesuai dengan prinsip dan ajaran Islam.
Bakry mengatakan hal itu untuk menanggapi peristiwa bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Bandung, Jawa Barat, beberwa waktu lalu.
"Pada prinsipnya, Islam melarang keras apa pun alasannya itu melakukan tindakan bom bunuh diri; dan dalam beberapa referensi, bahwa orang yang melakukan bom bunuh diri itu adalah kegiatan kekufuran. Jadi, matinya mati kafir," kata Bakry, Kamis (15/12/2022).
Dia menjelaskan, tidak ada pembenaran atas aksi teror, bahkan dalam situasi perang sekalipun. Nabi Muhammad SAW pun, lanjutnya, juga melarang bom bunuh diri. Selain itu, Indonesia juga merupakan negara dengan kondisi aman, bukan darul harb atau negara musuh, seperti yang dianggap oleh kelompok radikal.
"Dalam situasi perang pun Islam, Nabi (Muhammad) SAW melarang melakukan bom bunuh diri itu sendiri, apalagi kondisi negara aman. Negara kita ini bukan darul harb, Indonesia itu bukan darul harb," tambahnya.
Pemimpin Pondok Pesantren Multidimensi Al-Fakhriyah itu menambahkan, pemaknaan jihad, kafir, dan tagut yang salah serta mentah kerap menjadi bekal bagi oknum tertentu untuk melakukan aksi teror.
Bahkan, Bakry menilai, kekeliruan penafsiran makna tersebut adalah pembajakan terhadap agama.
Sumber: ANTARA
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Bagikan
BERITA TERKINI
Hakim Juan Merchan Jadi Pengadil di Sidang Kasus Donald Trump
PGE Raih Pendapatan Baru dari Carbon Credit US$ 747.000
Hasil Pertandingan Liga Italia Semalam, Inter Tumbang dan Juventus Menang
Brad Binder Buat Kejutan Menang di Sprint Race MotoGP Argentina
Penuhi Stok Pangan, ID Food Impor Gula 107.900 Ton
Misi Awal Sukses, Tuchel Bawa Muenchen Atasi Dortmund
