Lula Dilantik Jadi Presiden Brasil di Bawah Ancaman Pendukung Bolsonaro
Brasilia, Beritasatu.com - Pemimpin sayap kiri Luiz Inacio Lula da Silva yang biasa dipanggil Lula dilantik sebagai presiden Brasil pada Minggu (1/1/2023) di bawah keamanan yang diperketat di ibu kota Brasilia menyusul ancaman kekerasan oleh pendukung pendahulunya dari sayap kanan Jair Bolsonaro.
Dalam pidatonya di Kongres, Lula mengatakan, dia menerima negara yang hancur di mana kelaparan telah kembali di bawah pemerintahan Bolsonaro, yang menurutnya pemerintahannya telah menghabiskan sumber daya untuk pendidikan, kesehatan dan konservasi hutan, serta merusak hak asasi manusia.
Dia menuduh pemerintahan "negasionis" Bolsonaro melakukan "genosida" dengan gagal menanggapi pandemi Covid-19 dengan baik yang menewaskan lebih dari 680.000 orang Brasil.
Lula mengatakan, dia memenangkan pemilihan Oktober menghadapi lawan yang telah menyerang sistem pemungutan suara yang dipuji secara internasional di negara itu.
"Jika kami ada di sini, itu berkat kesadaran politik masyarakat Brasil dan front demokrasi yang kami bentuk," katanya. "Demokrasi adalah pemenang besar, mengatasi mobilisasi sumber daya publik dan swasta terbesar yang pernah ada dan ancaman paling keras terhadap kebebasan memilih."
Setelah pengambilan sumpah, Lula mengendarai Rolls-Royce atap terbuka ke istana Planalto untuk mengenakan selempang kepresidenan di hadapan 30.000 pendukung, sementara puluhan ribu orang berkumpul untuk merayakannya di lapangan terbuka Brasilia.
Lula (77), mengalahkan Bolsonaro pada Oktober untuk memenangkan masa jabatan presiden ketiga yang belum pernah terjadi sebelumnya setelah jeda yang membuatnya menghabiskan satu setengah tahun di balik jeruji besi atas tuduhan korupsi yang kemudian dibatalkan.
580 hari di penjara memperkuat rasa keadilan sosialnya dan meyakinkannya tentang perlunya memprioritaskan pengentasan kemiskinan daripada meningkatkan keuntungan, kata sekutu.
Pada tahun-tahun sebelumnya sebagai presiden Partai Buruh (PT) dari 2003-2010, mantan pemimpin serikat pekerja ini mengangkat jutaan orang Brasil dari kemiskinan selama ledakan komoditas yang menopang perekonomian.
Sekarang, dia menghadapi tantangan berat untuk memperbaiki ekonomi Brasil yang stagnan sekaligus menyatukan negara yang telah terpolarisasi dengan menyakitkan di bawah Bolsonaro.
"Banyak yang diharapkan dari Lula. Dia akan memiliki misi yang sulit untuk memulihkan kenormalan dan prediktabilitas di Brasil, dan di atas segalanya untuk memberikan hasil yang meningkatkan kualitas hidup penduduknya dengan cepat," kata Creomar de Souza, direktur Dharma Political Konsultasi risiko di Brasilia.
Bolsonaro meninggalkan Brasil ke Florida pada hari Jumat, menghindari kewajibaan menyerahkan selempang simbol kepemimpinaan kepada saingannya.
Pendukungnya telah memprotes selama dua bulan bahwa pemilu presiden telah dicurangi dan menyerukan kudeta militer untuk menghentikan Lula kembali menjabat dalam suasana vandalisme dan kekerasan.
Polisi menahan seorang pria pada hari Minggu yang membawa kembang api dan pisau dan mencoba memasuki lapangan terbuka untuk peresmian, kata polisi Brasilia.
Sumber: CNA/Reuters
Saksikan live streaming program-program BTV di sini